Bisnis.com, Jakarta – Bisnis penjualan furnitur diperkirakan memiliki masa depan cerah meski daya beli masyarakat menurun selama lima bulan berturut-turut.

Country Marketing Manager IKEA Indonesia Irfansyah Kurnia Putra mengaku optimis dengan pertumbuhan industri furnitur di masa depan.

Salah satu tanda pertumbuhan tersebut, kata dia, masih banyak bermunculan pemain pasar lokal dan asing.

“Sekarang banyak bermunculan merek-merek baru, baik dari luar negeri maupun dalam negeri. Ini indikasi kuat bahwa permintaan konsumen terus meningkat,” kata Irfansyah dalam rangka HUT IKEA ke-10.

IKEA juga tumbuh tahun ini, meski tidak sebesar itu. Ke depan, ia berharap jumlah tersebut akan terus bertambah.

Ia melanjutkan, untuk mempertahankan pertumbuhan yang lebih besar, mereka telah menerapkan banyak strategi termasuk promosi dan kemitraan.

Hal ini juga mencakup kerja sama dengan mitra untuk mengembangkan produk IKEA.

Di antara tujuh toko IKEA di Indonesia, toko Alam Sutera memiliki volume transaksi tertinggi.

“Karena ini yang pertama dan terbesar,” ujarnya.

Sementara itu, menurutnya, produk IKEA yang paling banyak diminati adalah produk dapur, ruang tamu, dan aksesoris rumah.

Dijelaskannya, dapur terdiri dari peralatan-peralatan seperti peralatan makan, peralatan memasak, dan peralatan memasak lainnya.

Sementara itu, ruang tamu dilengkapi dengan sofa, meja, dll.

IKEA sendiri sudah memiliki tujuh toko dan 14 titik daur ulang di Indonesia. Untuk merayakan 10 tahun kehadirannya di Indonesia, IKEA akan menyelenggarakan sejumlah acara menyenangkan di bulan Oktober.

“Selain menyelenggarakan proyek kolaboratif kewirausahaan sosial dan keberlanjutan, kami juga menyelenggarakan banyak proyek menarik seperti promosi layanan pengiriman gratis, diskon harga hingga 50%, dan berbagai lokakarya dan acara komunitas,” tutup Irfansyah.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel