Bisnis.com, JAKARTA – PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mencatatkan laba bersih sebesar Rp67,1 miliar atau meningkat 75,6% year-on-year (YoY) pada Q1/2024 dari sebelumnya Rp38,2 miliar.
Direktur Komunikasi Korporat IIF Siva Rahmadani mengatakan peningkatan laba perseroan tidak terlepas dari tiga strategi utama yang diterapkan yakni memperkuat persaingan, memperluas bisnis, dan meningkatkan kinerja keuangan.
“IIF berharap dapat meningkatkan laba bersih sebesar 14-15% menjadi Rp 120 miliar pada tahun ini,” kata Siva kepada Bisnis, Minggu (1/09/2024).
Pencapaian laba tersebut ditopang oleh laba perseroan pada Q1/2024 yang meningkat 7,5% menjadi Rp192,8 miliar dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp179,4 miliar.
Sedangkan aset investasi perseroan tercatat sebesar Rp13,1 juta. Ini merupakan sumber daya terbesar di bidang energi terbarukan, dengan pangsa hingga 24%. Kini sektor komunikasi dan informasi mempunyai andil sebesar 22%, dan jalan tol – 13%.
Hingga 30 Juni 2024, IIF mencatatkan komitmen baru senilai Rp1,6 juta yang tersebar di beberapa sektor seperti infrastruktur air, gas, jalan tol, dan infrastruktur regional.
Menjelang akhir tahun 2024, Siva menjelaskan tantangan utama yang mereka hadapi saat ini antara lain ketidakpastian perekonomian global, tingginya suku bunga, meningkatnya pinjaman bank yang berperan besar dalam pembiayaan infrastruktur, dan melemahnya rupee.
Namun kami berharap suku bunga akan turun seiring dengan penurunan suku bunga FED dan penguatan rupee dalam waktu dekat seperti yang diharapkan pasar, jelas Siva.
Ia juga mengatakan bahwa meskipun demikian, IIF tetap berkomitmen untuk memberikan solusi kredit yang inovatif dan mendukung perekonomian Indonesia.
Lihat berita dan artikel lainnya di website Google dan saluran WA