Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melangkah ke zona hijau pada awal perdagangan Selasa (4/4/2024). Investor banyak membeli saham perbankan seperti BBCA, BBRI, dan BMRI.

Berdasarkan data RTI Business pada pukul 09:00 WIB, IHSG dibuka menguat 0,56% atau 39,64 poin ke 7.075,83. Pada awal sesi, IHSG bergerak antara 7.065 dan 7.075. 

Pada awal perdagangan, tercatat 221 saham menguat, 89 saham melemah, dan 169 saham bergerak mendatar. Kapitalisasi pasarnya tercatat Rp 11,971 triliun.

Saham bank jumbo yang paling laris di antaranya adalah BBCA dengan nilai transaksi Rp 85,4 miliar, BBRI dan BMRI masing-masing bernilai Rp 79,8 miliar dan Rp 16,5 miliar.

Saham BBCA milik Hartono bersaudara menguat 1,89% ke Rp 9.450 per saham. Sedangkan bank pelat merah BBRI naik 0,88% ke Rp 4.570 dan BMRI menguat 0,82% ke Rp 6.150 per saham.

Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk diperdagangkan dalam dolar. (TLKM) menguat 1,37% ke Rp 2.970 per saham. Kemudian PT Astra Internasional Tbk. (ASII) naik 0,67% ke Rp 4.530 per saham.

Emiten konglomerat Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) menguat 0,54% ke Rp9.250, sedangkan PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) berada pada harga Rp 7.950 per saham.

Pakar keuangan Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak menguat, Selasa (04/06/2024) di kisaran 7.000-7.080.

Sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini, dari dalam negeri, IHSG kembali menguat seiring dengan pergerakan saham-saham Bank Besar. Reaksi pelaku pasar terhadap kinerja keuangan bank-bank besar pada April 2024 bervariasi. 

“Bank-Bank Besar milik BUMN setiap tahunnya mempunyai return yang positif, meski setiap bulannya mendapat tekanan karena iklim suku bunga yang tinggi,” kata Ratih dalam studi tersebut. 

Di sisi lain, pelaku pasar bereaksi positif terhadap rilis angka inflasi tahunan tersebut. Inflasi tahunan tetap sebesar 2,84% pada Mei 2024, setelah inflasi pada bulan sebelumnya mencapai 3%. Bank Indonesia (BI) menargetkan inflasi pada kisaran 1,5%-3,5% pada tahun 2024.

Di luar negeri, indeks PMI manufaktur kawasan Eropa menurut Hamburg Commercial Bank AG (HCOB) mencapai level 47,3 pada Mei 2024, menyusul angka bulan lalu sebesar 45,7. Hal ini menunjukkan sektor manufaktur mulai tumbuh, terutama didorong oleh banyaknya pesanan baru dan ekspor. Dari Asia, indeks PMI manufaktur Caixin Tiongkok versi Mei 2024 mencerminkan siklus bisnis yang berkembang. 

————–

Catatan: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembacanya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel