Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan tipis menjadi 7.089,96 pada perdagangan sesi I Senin (13/5/2024), setelah mobil-mobil di kawasan tersebut berwarna merah pada perdagangan pekan sebelumnya. Sementara IHSG menguat tipis, saham-saham konglomerat seperti AMMN, BYAN, dan BBCA terlihat menguat.

IHSG terlihat menguat 0,02% atau 1,16 poin menjadi 7.089,96 pada akhir perdagangan sesi pertama, berdasarkan data perdagangan RTI. Pada sesi tersebut, IHSG bergerak pada kisaran 7.052-7.105.

Sedangkan 221 saham menguat, 334 saham melemah, dan 209 saham ditutup. Kapitalisasi pasarnya tercatat sebesar Rp 11,952 triliun.

Laporan keuangan penghasilan terkini PT Amman Mineral Internasional Tbk adalah PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) Grup Panigoro-Salim naik 3,95% ke Rp 9.875 per saham. Pengikut PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) milik taipan Low Tuck Kwong yang naik 0,93% ke Rp 19.075 per saham.

Oleh karena itu, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Hartono bersaudara menguat 0,80% ke Rp 9.450, disusul Bank BNI (BBNI) yang menguat 0,64% ke Rp 4.700 per saham.

Sedangkan saham BREN Prajogo Pangestu turun 1,04% ke Rp 9.550 per saham. Disusul BMRI yang turun 1,20% ke Rp 6.200.

Ada pula penyedia bank jumbo seperti BBCA dengan nilai bisnis Rp993,6 miliar, disusul BBRI dan BMRI dengan nilai Rp754,8 miliar dan Rp449,7 miliar.

Selama bulan tersebut, PT Ladangbaja Murni Tbk. (LABA) laba ditahan meningkat 29,2% menjadi Rp 177 per saham, sedangkan PT Totalindo Eka Persada Tbk. (TOPS) tetap merugi dengan penurunan 33,33% dan Rp 2 per saham.

Pakar keuangan Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan IHSG hari ini Senin (13/5) diperkirakan bergerak mixed dan menguat pada rentang 7.050-7.155.

Pendapat yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini datang dari city, selama sepekan (6-8 Mei 2024) IHSG terkoreksi -0,64%. Review IHSG seiring dengan berlanjutnya masuknya investor asing di pasar saham dalam negeri sebesar Rp 2,99 miliar. Pintu keluar masih muncul di bank-bank besar.

Sementara itu, pada akhir perdagangan, penjual juga merespons negatif rilis nilai tukar (Cadev) yang melemah akibat depresiasi rupee. Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Cadev pada April 2024 tercatat sebesar US$136,2 miliar, turun dibandingkan posisi bulan sebelumnya sebesar US$140,4 miliar.

“Dari luar negeri, Bank of England (BoE) juga mempertahankan suku bunga di level 5,25% pada Mei 2024. Suku bunga di level tersebut sudah dihentikan selama 6 pertemuan berturut-turut, dan merupakan yang tertinggi sejak berada di level tersebut. hipotek subprime. krisis tahun 2008,” tulis Ratih dalam analisisnya.

Lihat berita dan cerita lainnya di Google Berita dan Channel WA