Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis pada level 7.288 pada Senin (29/7/2024). Saham-saham perbankan seperti BBCA dan BBRI mencatatkan aksi jual yang kuat.

IHSG ditutup menguat 0,01% atau 0,72 poin pada 7.288,89 pukul 16.00 WIB berdasarkan data perdagangan RTI. Sepanjang sesi tersebut, IHSG bergerak di kisaran 7.274 hingga 7.333. 

258 saham sepanjang perdagangan hari ini. 282 saham terdilusi dan 252 saham bergerak. Kapitalisasi pasarnya terpantau Rp 12,396 triliun.

PT Bank Central Asia Tbk memimpin saham yang paling banyak diperdagangkan hari ini. (BBCA) mencatatkan transaksi Rp 710,2 miliar, disusul BBRI dengan nilai Rp 602,6 miliar. Namun saham BBCA turun 0,73% ke Rp 10.250, sedangkan BBRI menguat 0,42% ke Rp 4.780 per saham.

PT Amman Mineral International Tbk dari level saham berkapitalisasi besar. Saham (AMMN) Panigoro-Salim Group menguat 5,15% ke Rp 12.250 per saham. Grup Sinermus, PT Diane Swastika Sentosa menyusul TBK. (DSSA) menguat 1,62% ke Rp 29.800.

Sedangkan saham Grup Prazogo Pangestur, PT Barito Renewable Energy Tbk. (BREN) turun 2,27% ke Rp 8.600 per saham. Setelah Berbagi Batubara, Low Tak Co., PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) melemah 0,58% ke Rp 17.200 per saham.

Sementara itu, Keuntungan tertinggi dipegang oleh PT Citra Buana Prasida Tbk. (CBPE) naik 22,56% ke Rp 163 per saham, sedangkan yang berkinerja terbaik adalah PT Indo American Seafoods Tbk. (ISEA) turun 21,62% ke Rp 116 per saham.

Level penutupan IHSG hari ini akan terus menguat antara 7.300 dan 7.330, sejalan dengan prediksi Head of Research Fintraco Securities Valdi Kurniawan bahwa IHSG akan terus menguat. Penguatan ini akan memperkuat indikasi berlanjutnya semangat.

Valdi mengatakan, pasar masih menunggu dua data penting yakni investasi asing langsung (FDI) dan kinerja fiskal pada kuartal II-2024. Selain itu, BPS juga akan merilis prakiraan pertumbuhan ekonomi 2Q24 pada 5 Agustus 2024.

“Berdasarkan situasi indeks kepercayaan konsumen yang tetap konsisten pada kisaran 120 hingga Juni 2024, serta membaiknya kinerja ekspor pada Mei dan Juni 2024, kami yakin pertumbuhan ekonomi akan tetap terjaga di atas 5% pada tahun 2024 secara triwulanan,” Valdi kata dalam penelitian tersebut.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk membujuk Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.