Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat sebesar 7.217,57 pada perdagangan hari ini Rabu (20/11/2024). Konfirmasi IHSG terjadi menjelang pengumuman kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI).
Berdasarkan data RTI Business, IHSG menguat 0,3% hingga dibuka pada 7.217 poin. Pada awal perdagangan, IHSG bergerak antara 7.208,09 hingga 7.224,14.
Pada pembukaan perdagangan hari ini tercatat 183 saham menguat dan 79 saham melemah. Sedangkan kapitalisasi pasar yakni nilai pasar pada saat pembukaan sebesar Rp 12.140,9 triliun.
Hari ini, pada pembukaan perdagangan, deretan saham kelompok perbankan bank jumbo atau modal nuklir (KBMI) IV berwarna hijau. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), misalnya, dibuka 0,69%.
Kemudian saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 1,01%, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) 0,41% dan saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) naik 1,2 persen.
Konfirmasi saham bank Jumbo tersebut terjadi hari ini, Rabu (20 November 2024), seiring dengan pengumuman suku bunga acuan BI atau suku bunga BI.
Sementara itu, PT Pudjiadi & Sons Tbk sangat sukses membuka perdagangan hari ini. (PNSE) yang menguat 24,77%, PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk. (BDKR) naik 15,79% bersama PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. (INPC) menguat 14,63%.
Yang paling rugi adalah PT Jaya Trishindo Tbk. (HELI) turun 6,11%, PT Global Sukses Digital Tbk. (DOSS) turun 4,55% bersama PT Garda Tujuh Buana Tbk. (GTBO) turun 3,23 persen.
Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi dalam analisanya mengatakan, IHSG hari ini sepertinya akan terulang kembali dengan volume tinggi hingga menguji resistance garis MA5.
“Jika garis resistance MA5 bisa ditembus, Anda berpeluang untuk menelusuri kembali dan menguji garis resistance MA200,” tulisnya dalam analisis yang dilansir, Rabu (20/11/2024).
Namun, lanjutnya, jika gagal menembus garis MA5, Anda berpeluang kembali ke level Lower Low (LL) dan menguji level terendah Agustus 2024.
RHB Sekuritas Indonesia sendiri memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 7.100 hingga 7.300.
Penafian: berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA