Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 6,24% sejak awal tahun 2024. Analis menilai, masih ada peluang IHSG menguat di paruh kedua tahun 2024.
Kepala Riset InvestasiKu (Mega Capital Sekuritas) Cheryl Tanuwijaya menjelaskan pelemahan IHSG yang terjadi pada semester I-2024 bersumber dari global dan domestik. Menurut dia, ketidakpastian kebijakan moneter The Fed menjadi isu utama yang memberikan efek domino seperti melemahnya nilai tukar rupee dan dampak tingginya suku bunga yang menyebabkan biaya bagi emiten di pasar modal menjadi lebih tinggi.
“Sikap wait and see investor dalam negeri terhadap kebijakan dan susunan kabinet baru terus terbentuk, serta pelaku pasar melakukan penyesuaian terhadap penerapan mekanisme lelang penuh atau FCA,” kata Cheryl, Kamis (20/20). /2019) 6/2024).
Dalam kondisi pasar modal saat ini, InvestasiKu masih menawarkan target IHSG akhir tahun sebesar 7.500.
Cheryl melanjutkan, pihaknya melihat sentimen global pada semester II-2024 semakin bullish karena ada potensi penurunan suku bunga The Fed sebanyak dua kali pada tahun ini yang diperkirakan terjadi pada September dan Desember. Penurunan suku bunga ini akan diikuti dengan penurunan BI rate.
“Sektor-sektor teratas adalah kebutuhan pokok konsumen dan layanan kesehatan, karena keduanya cenderung bersifat defensif dan memiliki dampak yang relatif minimal dari ketidakpastian suku bunga,” kata Cheryl.
Sementara itu, Head of Education and Literacy Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menjelaskan, koreksi IHSG yang terjadi pada paruh pertama tahun 2024 disebabkan oleh ketidakpastian yang dilatarbelakangi oleh suku bunga acuan yang bertahan pada level tinggi lebih lama dibandingkan pasar sebelumnya. perkiraan.
Hal ini menyebabkan investasi asing keluar dalam jumlah besar, penjualan bersih tercatat Rp 20,35 triliun di pasar utama, kata Audi.
Audi mengatakan investor cenderung mengarahkan investasinya ke aset yang memiliki risiko lebih rendah dan imbal hasil lebih tinggi.
Terkait semester II/2024, Kiwoom Sekuritas menilai IHSG akan terdampak oleh beberapa momen seperti penurunan suku bunga acuan dan peralihan pemerintahan presiden baru.
“Pasar masih menunggu dorongan dari kebijakan presiden baru, jika ramah pasar akan menjadi pendorong IHSG setidaknya kembali ke level 7.000-an lebih,” ujarnya.
Kiwoom Sekuritas memperkirakan pada akhir tahun 2024, IHSG akan berada di level 7.387 dengan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) lebih dari 4,9% dan inflasi terjaga di bawah 3%.
Khusus InvestasiKu, saham-saham seperti MYOR, ICBP, SILO dan MIKA terpilih menjadi top picks semester II/2024. Sementara itu, Kiwoom Sekuritas menilai sektor keuangan, telekomunikasi, energi, dan konsumen menarik untuk dicermati pada paruh kedua tahun 2024.
Saham pilihan Kiwoom Sekuritas adalah BMRI dengan rekomendasi Beli dan target harga Rp 7.350. Lalu beli EXCL dengan TP Rp 2.582, beli MEDC dengan TP Rp 1.895, beli HRUM dengan TP Rp 1.815 dan beli MYOR dengan TP Rp 3.160.
__________
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel