Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham gabungan (IHSG) anjlok hingga 7.059,65 pada awal perdagangan pekan ini, Senin (5/8/2024). Nilai terendah pada PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) milik Prajogo Pangestu.

IHSG turun 3,4% atau 248,46 poin menjadi 7.059,65 menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI).

Seharian ini IHSG melemah 1,11% ke 7.229,9. Pada awal sesi, IHSG mencapai level terendah – 7.200,34.

IHSG mencapai intraday high di 7.308,12. Setelah itu, IHSG terendah pada perdagangan hari ini adalah 6.998,81.

Ada beberapa penyedia yang sangat aktif di pasar saat ini. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencapai $329,4 miliar. Diantaranya PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencapai $126,3 miliar.

Kemudian, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mendapat Rp 184,4 miliar. Diantaranya PT Adaro Energi Indonesia Tbk. (ADRO), yang dijual seharga $136,2 miliar.

Banyak distributor yang mengalami penurunan pangsa penjualan saat ini. Harga SSIA turun 11,82% ke Rp 970. Saham CUAN anjlok 10,45% ke Rp 7.500.

Harga saham PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk (SMGA) naik 8,89% menjadi Rp82. Kemudian, PT Timah Tbk. (TINS) ditutup menguat 8,16% ke Rp900.

Di tengah kelemahan, ada pula penerbit yang mencatatkan keberhasilan baik. PT Duta Anggara Realty Tbk. (DART) naik 34,75% ke Rp 190. Kemudian, PT Sona Topas Tourism Industry Tbk. (SONA) menguat 23,81% menjadi Rp 1.430.

Kemudian, PT Campina Ice Cream Industry Tbk. (CAMP) harga saham naik 16,94% menjadi Rp 290. Diantaranya PT Jaya Trishindo Tbk. (HELI) naik 14,75% ke Rp 420.

Sebelumnya, Kepala Riset NH Corindo Securitas Lisa Camelia Suryanata menjelaskan, pelemahan IHSG saat ini disebabkan oleh aktivitas jual investor di pasar internasional akibat Amerika Serikat (AS) yang berada di titik puncak. resesi.  

“Ini menjadi salah satu bukti menguatnya pasar, ketika indeks global kembali berada pada puncaknya,” ujarnya, Senin (5/8/2024). 

Ia menyarankan investor untuk tetap tenang dan menunggu untuk membeli saham ketika The Fed memangkas suku bunganya. “Jangan khawatir, tunggu sebulan untuk membeli saham. The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga hingga 50bps pada bulan September dan semuanya akan kembali normal,” ujarnya.

Ia menyarankan investor untuk menunggu saat ini dan membeli secara bertahap nanti ketika indeks turun. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA