Bisnis.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun menjadi 7.088,79 pada perdagangan hari ini, Rabu (8/5/2023). Meski demikian, baik BUMN PTBA maupun ANTM siang ini terlihat menguat karena sentimen pembagian dividen yang jumbo.

Pada pukul 16.05 WIB, IHSG mengakhiri perdagangan pada level 7.088,79, melemah 0,49% atau 34,81 dibandingkan penutupan hari sebelumnya berdasarkan data perdagangan RTI. Pada perdagangan hari ini, IHSG naik dari 7.071 menjadi 7.164.

Sebanyak 19,21 miliar lembar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp 12,52 triliun dalam 1,17 juta transaksi. Sebanyak 194 saham menguat, 367 saham melemah, dan 218 saham melemah. Sedangkan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 11,947 triliun.

Saham Jumbo Bank PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan volume perdagangan tertinggi hari ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,7 triliun. Saham BBRI menguat 0,21% ke Rp 4.680 per saham.

Begitu juga dengan saham PT Bank Central Asia Tbk. (PBCA) menjadi yang paling banyak diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp 1,1 triliun, disusul saham DPK PD Bank Mantri (Persero). (BMRI) nilai transaksi Rp 740,5 miliar. Saham PPCA turun 3,35% ke Rp 9.375 per saham, sedangkan saham PMRI stagnan di Rp 6.275 per saham.

Di antara saham-saham yang kapitalisasi pasarnya jumbo atau besar, ada saham PTBA dan ANTM yang masing-masing menguat 1,74% dan 1,99%. Konsolidasi kedua saham BUMN tersebut seiring dengan keputusan pembagian dividen jumbo untuk tahun fiskal 2023.

Terdaftar sebagai PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menyatakan akan membagikan laba bersih senilai Rp 4,57 triliun atau 75% laba bersih kepada pemegang saham sebagai dividen. Sementara itu, RUPS PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) telah menyetujui pembagian dividen senilai Rp 3,07 triliun pada FY2023.

Selain PTBA dan ANTM, saham-saham berkapitalisasi besar yang paling kuat adalah ADRO dan MDKA dengan penguatan masing-masing 2,14% dan 2,26%.

Sementara di antara saham-saham tercatat, SURI turun 14,29% menjadi Rp 240. Selanjutnya PSAB turun 13,79% ke Rp 150 per saham.

Sebelumnya, Research Group Phintraco Sekuritas menyebutkan IHSG keluar dari zona overbought pada Selasa (7/5). Oleh karena itu, fluktuasi IHSG diperkirakan masih akan berlanjut pada perdagangan pekan ini.

Di sisi lain, indeks-indeks di Eropa menguat karena sentimen bank sentral. Alat CME FedWatch menunjukkan kemungkinan penurunan suku bunga bank sentral kembali meningkat menjadi 49,7%, yang akan mendukung IHSG.

Di dalam negeri, nilai tukar rupiah berada pada level Rp16.000 per dolar AS menyusul rilis data Departemen Tenaga Kerja AS akhir pekan lalu.

“IHSG mencapai pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 5,11% pada kuartal I-2024, didukung oleh berlanjutnya arus modal keluar di pasar modal Indonesia,” tulis Phintraco Sekuritas.

____________

Penafian: Pesan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel