Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di bawah 7.083,76 pada Selasa (14/5/2024). Saham-saham berkapitalisasi jumbo seperti TPIA, BBNI, dan UNVR memperoleh momentum, sedangkan saham ASII masuk dalam jajaran yang mengalami penurunan terbesar.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG merosot 0,22% atau 15,49 poin ke 7.083,76. Pada siang hari, IHSG dibuka pada 7.099,53 dan mencapai level tertingginya pada 7.136,64.
Dilaporkan 273 saham menguat, 267 saham melemah, dan 236 saham bergerak. Kapitalisasi pasar atau market kapitalisasinya berada pada level Rp 11.963,49 triliun.
Sesuai standar keuangan, saham PT Chandra Asri Pacific Tbk diawasi. (TPIA) membukukan kenaikan 4,66% ke Rp 8.425 per saham.
Selain itu, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menguat 3,14% ke level Rp 4.930. Deskripsi saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) meningkat 1,89% menjadi Rp 2.700 per saham.
Di sisi lain, saham PT Astra International Tbk. (ASII) terkoreksi 9,75% ke level Rp 4.580. Tren tersebut diikuti oleh saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang turun 1,85% ke Rp 9.275 per saham.
Saham tertinggi PT Chemstar Indonesia Tbk. (CHEM) yang meningkat 35% menjadi Rp 81. Tren ini diikuti oleh saham PT Xolare RCR Energy Tbk. (SOLA) dengan kenaikan 29,66% ke level Rp 188.
Setelahnya, yang paling dirugikan adalah PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) yang turun 17,24% menjadi 146. Sedangkan saham PT Indo Boga Sukses Tbk. (IBOS) turun 9,88% menjadi total Rp146.
Analis Keuangan Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih sebelumnya memperkirakan IHSG hari ini diperkirakan bergerak mixed pada level 7.020 – 7.132.
Ada beberapa pemikiran yang mendorong pergerakan IHSG. Dari dalam negeri, IHSG menguat hingga batas tertentu didukung oleh RUPS dan feedback pendapatan. Selain itu, para pelaku pasar juga merespons dengan baik indeks konsumen yang kuat di negara tersebut.
Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada April 2024 tercatat sebesar 127,7, lebih tinggi dibandingkan periode bulan sebelumnya sebesar 123,8.
Akselerasi kepercayaan konsumen didukung oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen [IEK]. Kekerasan Idul Fitri juga berdampak pada kesehatan -daya beli masyarakat,” ujarnya dalam harian tersebut. siaran pers.
Dari luar negeri, dia mengatakan, pada pekan ini pelaku pasar tengah mencermati rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan masih di atas 3%. Sebelumnya, pada Maret 2024, inflasi tahunan Amerika Serikat sebesar 3,4%.
“Peningkatan suku bunga jangka panjang kemungkinan akan terus berlanjut jika inflasi masih kurang dari target 2%,” tutupnya.
Sementara dari Asia, Bank Sentral Jepang (BOJ) memberikan nada hawkish dengan menurunkan kisaran harga obligasi pemerintah dengan jangka waktu 5 hingga 10 tahun menjadi -425 miliar yen dari operasi normal pada April 2024 sebesar 475 miliar yen.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel