Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka tidak berubah, namun bergerak ke zona hijau pagi ini, Rabu (26/06/2024). Saham BBRI, GOTO dan BREN menguat sesaat setelah perdagangan dibuka.

Berdasarkan data RTI pukul 09:00 WIB, IHSG dibuka flat di 6.882,70 dan bergerak ke zona hijau. IHSG bergerak dari 6.885 ke 6.910 sesaat setelah pembukaan.

Tercatat 153 saham menguat, 93 saham melemah, dan 201 saham bergerak stagnan. Kapitalisasi pasar IHSG terlihat meningkat hingga Rp 11.860,72 triliun.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBCA) dipandang sebagai saham yang paling banyak diperdagangkan, dengan harga Rp 57 miliar segera setelah pembukaan. Saham BRRI naik 0,91% ke Rp 4.420 pada pembukaan pagi ini.

Saham lain yang diperkirakan menguat adalah saham produsen teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (PERGI KE). Saham GOTO dibuka menguat 2% ke Rp 51 per saham. Sebanyak 504 juta saham GOTO diperdagangkan pagi ini dengan nilai transaksi Rp 25,2 miliar. 

Tak lupa, saham milik konglomerat Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) juga dibuka menguat pada pagi ini. Saham BREN naik 1,3% ke Rp 9.775 per saham pagi ini. 

Saham lain yang menguat adalah saham BBCA naik 0,26%, BMIR naik 0,84%, BBNI naik 0,67% dan saham BRPT naik 1,59%. 

Kepala Riset Phintraco Sekurita Valdy Kurniawan menjelaskan IHSG berpotensi beradaptasi dalam jangka pendek. Dia menjelaskan, dari luar, sentimen datang dari ekspektasi melemahnya data sektor konstruksi AS. Menurut dia, hal tersebut berpotensi menjaga kemungkinan penurunan suku bunga The Fed pada level saat ini setidaknya hingga sisa pekan ini. 

Situasi ini ditambah dengan intervensi BI di pasar keuangan Indonesia berpotensi mendorong penguatan nilai tukar Rupiah lebih lanjut kemarin. Sekadar informasi, Rupiah kemarin menguat di kisaran Rp 16.370 per dolar AS, kata Valdy.

Sementara itu, Tim Riset Ritel Indonesia CGS International Sekurita menjelaskan, penguatan sebagian besar indeks pasar saham Wall Street dan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan berdampak positif bagi pasar. 

“Saat ini, kembalinya aksi jual investor asing dan koreksi harga aset berpotensi menimbulkan sentimen negatif bagi IHSG,” tulis CGS International Sekuritas.

—————-

Penafian: berita ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan mahasiswa. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel