Bisnis.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan pagi ini, Kamis (27/6/2024). Saham BBRI, TLKM, dan BRPT menguat sesaat setelah pembukaan perdagangan.
Pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka pada 6.905,91 dan bergerak ke zona hijau, menurut data RTI. IHSG bergerak pada rentang 6.915-6.933 sesaat setelah pembukaan.
Tercatat harga 132 saham, 81 saham menguat, dan 212 saham bergerak. Tercatat, nilai pasar IHSG meningkat menjadi Rp 11.894,39 triliun.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBCA) menjadi saham yang paling banyak diperdagangkan dengan nilai Rp 99,9 miliar segera setelah pembukaannya. Saham BBRI naik 0,46% menjadi Rp 4.390 pada pembukaan pagi ini.
Saham lain yang menguat adalah perusahaan telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (Memukul). Saham TLKM menguat 0,67% ke Rp 3.020 per saham. Sebanyak 4,2 juta saham TLKM diperdagangkan pagi ini dengan nilai transaksi Rp 11,4 miliar.
Saham milik Prajogo Pangestu PT Barito Pacific Tbk Group. (BREN) juga dibuka menguat pada pagi ini. Saham BRPT menguat 1,56% ke Rp975 per saham pagi ini.
Saham-saham lain yang turut menguat adalah BBCA yang menguat 0,53%, BMRI naik 0,85%, BREN naik 0,26%, dan ADRO naik 0,36%.
Valdy Kurniawan, Kepala Riset Ventraco Securitas, mengatakan pasar menantikan dua data penting dari Amerika Serikat, yakni hasil stress test sektor perbankan dan pencapaian pertumbuhan ekonomi kuartal I 2024.
Perekonomian AS diperkirakan tumbuh lebih lambat pada kuartal I-2024 dibandingkan kuartal IV-2023. Hasil stress test kemungkinan besar akan berdampak signifikan terhadap pandangan pasar terhadap arah kebijakan moneter The Fed.
Jika Anda merasa data ekonomi hari ini kurang, Jumat (28/6) merupakan hari yang sibuk dengan sejumlah data ekonomi penting, terutama di AS, Jerman, dan Inggris. Situasi ini menambah keyakinan bahwa pasar Indonesia masih bisa wait and see hingga sisa pekan ini.
Sementara itu, Retail Research Group CGS International Sekuritas Indonesia mengatakan penguatan sebagian besar indeks di Bursa Wall Street dan kenaikan harga beberapa komoditas seperti minyak mentah, CPO, dan pulp diperkirakan akan menjadi sentimen pasar yang positif.
“Pada saat yang sama, potensi tekanan terhadap rupee, ditambah dengan penguatan dolar AS dan masih adanya aktivitas jual investor asing, berpotensi menimbulkan sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan,” tulis CGS International Securities.
CGS International Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak berbeda, cenderung berkonsolidasi dengan support band 6.870 atau 6.835 dan level resistance 6.940-6.975.
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel