Bisnis.com, JAKARTA – Harga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dengan menguat pada perdagangan hari ini (2/7/2024) Selasa lalu. Saham BBRI, BMRI dan BRPT pagi ini menguat di zona hijau.
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka pada level 7.139 poin dan menguat hingga zona hijau. IHSG bergerak ke 7.149-7.171 sesaat setelah pembukaan.
Tercatat 158 saham menguat, 92 saham melemah, dan 221 saham berpindah posisi. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau sebesar 12,346 triliun.
Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi salah satu saham yang masuk zona hijau pagi ini. Saham BBCA menguat 1,27% ke Rp 10.000. Saham BBCA pagi ini diperdagangkan senilai $10,5 juta senilai Rp 104,9 miliar.
Nilai terendah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). Saham BMRI naik 0,40% ke Rp 6275 pagi ini.
Saham lain yang menguat pagi ini antara lain saham BRPT naik 0,44%, SMGR naik 0,51%, AMMN naik 1,74%, dan saham MEDC naik 2,61%.
Valdy Kurniawan, Kepala Riset Phintraco Sekuritas, mengatakan IHSG bisa ambil untung atau mundur ke kisaran 7.100 pada Selasa (7/2/2024). IHSG menguji zona resistance 7.130-7.150 namun gagal mempertahankan posisinya hingga penutupan Senin (1/7/2024).
“Ada tanda-tanda tekanan jual meningkat saat IHSG menguji zona resistance, terutama karena Stochastic RSI meningkat signifikan,” kata Valdy dalam risetnya.
Menurut dia, indeks manufaktur Indonesia berasal dari indeks manufaktur yang mengalami penurunan dari 52,1 pada Mei 2024 menjadi 50,7 pada Juni 2024. Biaya hidup Indonesia mengalami penurunan sebesar 2,84% year-on-year pada Mei 2024 menjadi 2,51% per tahun pada Juni 2024 Pada saat yang sama, inflasi inti diperkirakan akan stabil pada tingkat berikut: 1,9% per tahun pada bulan Juni 2024 dibandingkan dengan 1,93% per tahun pada bulan Mei 2024.
Inflasi di atas menunjukkan daya beli masyarakat relatif stabil, namun harga terkendali. Kondisi tersebut menambah keyakinan BI bahwa pihaknya mempunyai cukup ruang untuk fokus mencari stabilitas nilai tukar rupee.
__________
Penafian: Tujuan informasi ini bukan untuk mendorong pembelian atau penjualan. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel