Bisnis.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Kumulatif (IHSG) dibuka pada level 7.728,05 pada awal perdagangan Jumat (6/9/2024). Penguatan indeks pagi ini ditopang oleh transaksi mendalam yang dihimpun BBRI, AMMN, dan LSIP.

Indeks Harga Saham Gabungan naik 0,61 persen atau 47,01 poin menjadi 7.728,05 berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sebanyak 210 saham menguat, 138 melemah, dan 195 bergerak. Kapitalisasi pasar mencapai Rp 13.275,80 triliun.

IHSG mengumpulkan transaksi senilai Rp 1,16 triliun pada awal perdagangan yang melibatkan sekitar 9,52 miliar saham.

Indeks Harga Saham Gabungan pagi ini ditopang oleh perdagangan intensif beberapa saham berkapitalisasi besar seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) dari BBNI. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).

BBRI mencatatkan transaksi senilai 142,5 miliar yang melibatkan 27,4 juta saham dengan harga sekitar Rp 5.225 atau lebih tinggi 1,46% pagi ini.

BBNI menghimpun kesepakatan Rp73 miliar yang terdiri dari 13,2 juta saham dengan harga Rp5.500. Saham BBNI naik 0,92 persen pada awal perdagangan hari ini.

Sedangkan AMMN dan PT Bank Central Asia TBK. Atau BBCA mengumpulkan transaksi masing-masing Rp 58,2 miliar dan Rp 46,5 miliar. Saham AMMN naik 175 poin ke Rp10.850 dan BBCA menguat 50 poin ke Rp10.300.

Di sisi lain, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Atau BMRI mencatatkan kesepakatan senilai Rp 66,9 miliar yang melibatkan 9,3 juta saham. Saham BMRI naik 75 poin di awal perdagangan.

Sedangkan LSIP mengakumulasi volume transaksi relatif tinggi yakni di level Rp 44,6 miliar, termasuk 44,9 juta saham di harga Rp 1.015 per saham. Saham perkebunan kelapa sawit dan karet menguat 6,84 persen.

Sebelumnya, JP Morgan mengeluarkan pandangan bullish terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah mencapai targetnya di level 7.500. Pandangan bullish berada di level 7.800.

Analis JPMorgan Henry Wibo menjelaskan target IHSG yang ditetapkan JPMorgan dinaikkan menjadi 7.500. Namun menurut Henry, masih ada ruang penguatan IHSG karena indeks LQ45 masih terkontraksi.

“Jadi masih ada ruang untuk naik. Kita punya target bull case di 7.800,” kata Henry dalam konferensi media JP Morgan di Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Henry juga menjelaskan, JP Morgan memiliki rating overweight terhadap Indonesia karena Indonesia merupakan salah satu negara yang diuntungkan dengan penurunan suku bunga The Fed.

Ia mengatakan, ekonom JP Morgan di AS memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 125 bps pada tahun ini. Suku bunga diperkirakan akan diturunkan sebesar 50 bps pada bulan September, 50 bps pada bulan November, dan 25 bps pada bulan Desember.

Sementara untuk Indonesia, JP Morgan memperkirakan BI hanya akan menurunkan suku bunga sebesar 50 bps pada tahun ini, yang diperkirakan akan terjadi antara bulan September dan Desember. 

__________

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel