Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan hari ini mencatatkan penguatan, namun langsung anjlok kembali ke zona merah pada Senin (11/11/2024). Harga saham bank-bank besar seperti BBCA, BBRI, dan BBNI sudah masuk zona merah. 

Pada pukul 09.10 WIB, IHSG dibuka pada 7.287,25 dan mencapai level tertinggi 7.287,25 sesaat setelah pembukaan, berdasarkan data RTI Infokom. Namun IHSG kemudian terjerumus ke zona merah dan terpuruk ke level terendah sepanjang masa di 7.257,18.

Tercatat 193 saham menguat, 209 saham melemah, dan 179 saham bergerak. Kapitalisasi pasar IHSG tercatat sebesar Rp 12,233 triliun.

Saham perbankan dengan kapitalisasi pasar besar seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pagi ini terpantau turun 1,74% ke Rp 9.900 per saham. Saham bank besar lainnya, termasuk BBRI, juga turun 1,33% ke Rp 4.460 per saham pada perdagangan pagi tadi. 

Selain itu, harga saham TLKM turun 1,09% ke Rp 2.720, harga saham BBNI turun 1,41% ke Rp 4.910, harga saham Aguan turun 0,15% ke Rp 930, dan harga saham BRPT turun 1,06% ke Rp 930. di pagi hari

Di sisi lain, saham-saham seperti BUMI naik 3,94% ke Rp132, RAJA naik 6,27% ke Rp1.950, dan TOBA milik Pandu Sjahrir naik 4,85% ke Rp540.

Sebelumnya, Fanny Suherman, Kepala Riset Ritel BNI Sekuritas, mengatakan masih ada potensi penguatan IHSG karena masih banyak aliran modal asing ke bank-bank dengan kapitalisasi pasar lebih besar. 

“Pasar juga mengharapkan data inflasi AS akhir pekan ini,” kata Feeney, Senin (11/11/2024).

Fanny mengatakan IHSG ditutup menguat 0,6% pada Jumat pagi namun masih mencatatkan net sell asing sebesar Rp 2,21 triliun. Ini adalah dampak dari kebocoran di luar negeri pasca terpilihnya Trump. 

Menurut Fani, saham-saham yang paling banyak dijual asing pada pekan lalu adalah BBCA, BMRI, BBRI, BBNI, dan ADRO.

Sementara itu, Fannie memperkirakan support IHSG saat ini berada di level 7.200-7.250 dan resistance IHSG berada di level 7.320-7.380.

Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel.