Bisnis.com, Jakarta – Indeks Harga Saham (IHSG) dibuka dengan penurunan pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (4/11/2024). Pagi ini, banyak saham seperti BBCA, BMRI, dan AMMN yang masuk zona merah.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka melemah pada 7.505,11. IHSG sempat bergerak ke kisaran 7.505-7.507 sesaat setelah pembukaan.

42 saham menguat, 39 saham melemah, dan 860 saham menguat. Tawaran IHSG ditemukan sebesar Rp 12.603.

Banyak saham dengan kapitalisasi pasar besar yang mencatatkan penurunan, seperti saham AMMN turun 0,28% ke Rp 9.000, saham BMRI turun 0,75% ke Rp 6.600 pagi ini, dan saham BBCA turun 0,96% ke Rp 10.325.

Begitu pula dengan saham TLKM yang turun 0,36% ke Rp 2.770 dan saham ASII turun 0,49% ke Rp 5.050 per saham pagi ini.

Kelompok riset Fintraco Securitas menilai IHSG berpotensi ter-reset pada awal pekan ini (4/11/2024) seiring dengan prospek positif benchmark global tersebut.

“Namun, IHSG diperkirakan akan kembali berfluktuasi hingga sisa minggu ini karena sentimen faktor-faktor utama global,” kata Fintraco Securitas.

Sentimen global berasal dari keyakinan pasar bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya dalam waktu dekat. Perusahaan berencana untuk mempekerjakan 12.000 pekerja baru AS pada bulan Oktober 2024, jauh di bawah perkiraan pasar sebesar 100.000. Kesadaran ini juga merupakan level terendah sejak Desember 2020.

Dalam pemberitaan, pasar tenaga kerja yang tampaknya kuat adalah salah satu alasan utama skeptisisme terhadap agresivitas penurunan suku bunga The Fed hingga sisa tahun 2024.

Di sisi lain, pasar masih tetap berhati-hati menjelang pemilu AS pada 5 November 2024 dan pengumuman FOMC Fed pada 9 November 2024. Potensi kejutan dalam dua peristiwa tersebut menyebabkan perilaku hati-hati tersebut.

,

Penafian: Informasi ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investor.

Simak berita dan artikel lainnya di website Google dan Channel WA