Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah hari ini, Kamis (25/7/2024), di level 7,249, setelah sempat terhenti di zona merah pada sesi sebelumnya. Sementara saham konglomerat seperti BREN dan AMMN menekan saham IHSG.
Berdasarkan data perdagangan RTI pukul 09:00 WIB, indeks IHSG turun 0,18% atau 13,11 poin menjadi 7.249,64 meski sempat menguat tipis sesaat setelah pembukaan. Pada awal sesi, IHSG bergerak pada rentang 7.249 hingga 7.268.
Pada awal perdagangan, sebanyak 130 saham terapresiasi, 188 saham melemah, dan 197 saham stagnan. Kapitalisasi pasarnya tercatat sebesar Rp 12,294 triliun.
Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) milik konglomerat Prajogo Pangestu ini mengawali sesi dengan koreksi 1,75% ke Rp 8.400 per saham. Kemudian PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) Grup Panigoro-Salim yang turun 1,06% ke Rp 11.675 per saham.
Beberapa bank pelat merah juga ikut melemah, misalnya BBNI turun 0,98% ke Rp5.050, disusul BBRI yang melemah 0,42% ke Rp4.760, dan BMRI turun 0,39% ke Rp6.450.
Sementara di jajaran saham-saham berkapitalisasi besar yang terus menguat adalah BBCA yang menguat 1,49% ke Rp 10.225 per saham. Kemudian PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang naik 0,33% ke Rp 3.070 per saham.
Saham yang paling banyak terjual tetap milik bank seperti BBCA yang pagi ini nilai transaksinya Rp 89,7 miliar. Menyusul BBRI dan BMRI dengan nilai masing-masing Rp 58,4 miliar dan Rp 35,6 miliar.
Pemenang terbesar adalah PT Jaya Trishindo Tbk. (HELI) yang naik 13,33% ke Rp 238 per saham. Sedangkan yang paling merugi adalah PT Harta Djaya Karya Tbk. (MEJA) yang turun 9,57% ke Rp 208 per saham.
Pakar keuangan Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan IHSG diperkirakan diperdagangkan pada kisaran mixed 7.200-7.320 per hari ini Kamis (25/7/2024). Sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini berasal dari internal; IHSG kembali mengalami koreksi selama dua hari berturut-turut.
“Pelaku pasar cenderung melakukan aksi ambil untung, seringkali menunggu dan mengamati rilis pendapatan ketika terjadi volatilitas rupee pada kuartal II-2024,” kata Ratih dari kajian tersebut.
Pada perdagangan kemarin yang cukup sepi, investor asing mencatatkan jual bersih Rp 368,77 miliar. Aksi exit terjadi pada saham-saham Big Cap seperti BMRI, BBRI, TLKM dan BBNI.
Dari luar, indeks utama Wall Street kompak terkoreksi, indeks Nasdaq paling dalam. Pelaku pasar bereaksi negatif terhadap laporan bahwa pertumbuhan saham seperti Tesla dan Alphabet tidak memenuhi ekspektasi. Saham Tesla dengan indeks cukup besar turun 12,3% pada Rabu (24/7/2024).
Sementara itu, pelaku pasar juga mencermati situasi politik Amerika Serikat (AS), di mana Kamala Harris menjadi kandidat kuat Partai Demokrat menyusul mundurnya Joe Biden pada akhir pekan lalu.
__________
Penafian: Pesan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian apa pun yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel