Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak bumi (IHSG) dan harga perdagangan turun tajam setelah kebijakan full call Auction (FCA) BEI mendapat banyak kritik dari investor.

Pekan ini IHSG kembali berada di bawah 6.900. Sepanjang pekan ini, IHSG turun 1,04% menjadi 6.897.950 dari akhir pekan 6.970.730.

Pendapatan pasar saham sepekan turun 2,85% menjadi Rp11,488 triliun dari sepekan lalu Rp11,825 triliun. Rata-rata jumlah transaksi selama sepekan turun 17,94% menjadi 927 ribu transaksi dari 1,13 juta transaksi pada sepekan lalu.

Rata-rata volume harian selama seminggu turun 23,82% menjadi 15,79 miliar lembar saham dari 20,73 miliar lembar saham pada pekan lalu.

Nilai tukar harian pekan ini turun 42,69% yakni Rp10,39 triliun dari Rp18,12 triliun. Aktivitas investor asing mencatatkan nilai penjualan bersih sebesar 894,24 miliar dan selama tahun 2024, investor asing mencatatkan nilai penjualan bersih sebesar 8,59 miliar.

Sebelumnya, Direktur Perdagangan dan Koordinasi Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan IHSG akan sedikit terguncang setelah pihaknya memasukkan BREN ke dalam dewan pengawas khusus dengan anggaran FCA. Alhasil, saham EBT dijual melalui sistem lelang full call dalam jangka waktu satu bulan.

“Menurut saya, fluktuasi kecil adalah hal yang wajar sebagai respon terhadap perkembangan pasar dan kinerjanya. Saya yakin pasar akan melakukan koreksi sehubungan dengan perubahan yang terjadi baik makro, mikro, regional, dan global. katanya, Rabu (29/5/2024).

Sementara itu, Kepala Departemen Pengelolaan Modal OJK Antonius Hari mengakui penerapan PPK FCA memang menciptakan dinamika pasar. Namun, kata dia, penerapan FCA menurutnya memiliki tujuan yang baik untuk melindungi investor kecil. “Dinamika sedang muncul saat ini, tapi tujuan kami sebenarnya bagus, melindungi investor kecil,” ujarnya.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik mengatakan keadaan pasar pada minggu ini bersifat dinamis di pasar dan tercipta berdasarkan permintaan dan penawaran yang terjadi.

“Pasar saham tidak memiliki tempat atau kemampuan untuk menentukan IHSG,” kata Jeffrey di Bursa, Sabtu (8/6/2024).

Lebih detailnya, saat ditanya apakah dewan pengawas khusus dan sistem lelang full call bisa menjadi alasan pasar saham, Jeffrey mengatakan masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan.

CEO Infovesta Utama Parto Kawito memperkirakan penurunan IHSG terjadi karena investor asing terus melakukan aksi jual. Menurut dia, investor asing melihat prospek makroekonomi Indonesia yang akan mengalami defisit. Selain itu, Parto juga menyatakan penyebab pelemahan IHSG lainnya adalah melemahnya nilai tukar rupee dan menurunnya daya beli masyarakat.

Parto juga mengatakan masuknya PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) pada dewan pengawas khusus dengan mekanisme lelang full call juga menjadi salah satu hal yang berdampak pada penurunan IHSG. 

“Investor tidak nyaman tanpa harga penawaran pembukaan,” kata Parto saat dihubungi, Jumat (7/6/2024). 

Lanjutnya, evaluasi FCA saat ini akan bergantung pada Bank Sentral Indonesia (BEI) dan Badan Jasa Keuangan (OJK), dan siap membuka diskusi dengan kedua lembaga tersebut, donor atau organisasi. 

Meski begitu, Parto menyayangkan sikap organisasi yang terkesan tenang menyikapi permohonan PPK FCA. 

Sayangnya organisasi tersebut terkesan damai, mungkin mereka enggan bergabung dengan Self-Regulatory Organization, kata Parto.

Saat ini, lanjut Parto, yang bisa dilakukan investor terhadap FCA PPK adalah dengan mengirimkan surat lengkap ke BEI, OJK, dan organisasi untuk meminta pembahasan berdasarkan data atau dukungan. 

“Investor sebaiknya tidak mengirimkan bunga karena bisa jadi BEI merasa ‘terpuruk’,” ujarnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel