Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan akan menimbulkan volatilitas perdagangan hari ini, Kamis (12/9/2024). Indikator komposit akan menguji level support di 7600. 

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Analysis Group menjelaskan, pada Rabu (11/9/2024), IHSG sedikit berubah atau turun hanya 0,01% ke 7.660,95. 

Sektor teknologi dan real estat mendukung indeks ini. BREN, BMRI dan BRPT memimpin penguatan. Investor asing mencatatkan rekor pembelian bersih sebesar Rp 231 miliar, dengan BMRI, BBCA, dan BRIS menjadi saham terbesar.

Indeks saham utama AS ditutup menguat. Dow naik 0,31%, sedangkan S&P dan Nasdaq masing-masing naik 1,07% dan 2,15%.

Mirae Asset Sekuritas menjelaskan sejumlah sentimen dalam dan luar negeri yang mengubah arah pasar saham. Di pasar dalam negeri, aturan perpanjangan pembebasan PPN DTP 100% hingga Desember 2024 kemungkinan akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan.

Inflasi AS turun menjadi 2,5% di bulan Agustus dari 2,9% di bulan Juli 2024. 

Perkembangan ini diperkirakan akan membuka jalan bagi penurunan suku bunga bertahap oleh Federal Reserve pada pertemuan minggu depan. Reaksi pasar saat ini beragam dan akan sulit untuk menilai apakah pemotongan tersebut akan efektif dalam merangsang pertumbuhan ekonomi.

“Pada perdagangan Kamis [12/9/2024], IHSG berpeluang bergerak melalui berbagai channel dengan rentang perdagangan 7.729 hingga 7.812 dan level support 7.600,” jelasnya. 

Berikut pedoman teknis Mirae Asset Sekuritas Indonesia:

1. PT United Tractors Tbk. (UNTR), pengadaan komersial 

Dukungan: 25950

Resistor: 26500

Harga target: 28600 (+9,06%)

Pengurangan: 25.675

2. PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID), akuisisi bisnis

Dukungan: 685

Resistensi: 720

Target harga: 840 (+19,15%)

Kerusakan Tebasan: 630

3. PT Essa Industri Indonesia Tbk. (ESSA), pengadaan komersial

Dukungan: 810

Perlawanan: 865

Target harga: 915 (+9,58%)

Kerusakan Tebasan: 800

——-

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel