Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 2,05% ke Rp 7.743 pada penutupan perdagangan Jumat (20/9/2024). Pelemahan paling parah terjadi di Asia, dengan BREN dan CUAN di antara saham-saham dengan kinerja terburuk. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup melemah 162,38 poin atau 2,05% menjadi 7.743 poin. Pada siang hari, indeks multi-saham dibuka pada 7905,39 poin dan sempat sempat berada di 7910,86 poin.

Berdasarkan laporan, sebanyak 226 saham menguat, 346 saham melemah, dan 224 saham bergerak. Kapitalisasi pasar atau market cap berada di angka Rp 13.045,07 triliun.

Menurut laporan, penurunan IHSG lebih dalam dibandingkan bursa Asia lainnya. Misalnya indeks Nikkei menguat 1,53%, indeks Hang Seng menguat 1,36%, dan indeks Strait Times melemah 0,34%.

PT Barito Renewables Energy Tbk. saham. (BREN) memimpin penurunan dengan penurunan 19,95% ke Rp 8.825 per saham. Dengan penurunan tersebut, BREN masuk dalam daftar saham paling menguntungkan.

Penurunan ini diikuti oleh saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) yang turun 10,56% ke Rp 8.050 per saham, dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) membukukan koreksi 1,36% menjadi Rp 2.170 per saham.

Sedangkan PT Dian Swaistika Sentosa Tbk. (DSSA) tetap kokoh, naik 2,93% menjadi Rp 41.225. Pertumbuhan ini diikuti oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang naik 0,32% ke Rp 3.150 per saham.

Tingkat keuntungan tertinggi dalam bisnis saat ini adalah PT Chitose Internasional Tbk. (CINT) yang naik 34,13% menjadi Rp 224. Saham PT Multipolar Tbk mengikuti tren tersebut. (MLPL) naik 11,90% ke Rp 94 per saham.

Yang paling merugi saat ini adalah PT Estika Tata Tiara Tbk. (BEEF) yang turun 20% menjadi Rp 160. Berikutnya adalah PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) turun 18,08%. 

Menurut Oktavianus Audi, kepala riset konsumen dan pendidikan di Kiwoom Sekuritas, penurunan suku bunga Federal Reserve minggu ini lebih cepat dan agresif dari perkiraan. Ia meyakini margin keuntungan tersebut akan menjadi angin segar bagi IHSG dalam jangka pendek. 

“Setelah itu, kami melihat resistensi IHSG di level 8.000. Dalam jangka pendek, IHSG berpeluang mengambil keuntungan,” kata Audi, Kamis (19/9/2024).

Diungkapkannya, proses mencari keuntungan ini bisa dilakukan oleh para pemilik bank, terutama bank-bank besar yang memiliki leverage yang besar.

Selain itu, Audi berencana menurunkan suku bunga lagi pada pertemuan Federal Reserve (Fed) AS pada bulan November dan Desember. Kiwoom Securities memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak 100 basis poin pada akhir tahun.

Sedangkan ekspektasi kami terhadap BI turun menjadi 50 atau 75 bps, ujarnya.

Sementara itu, pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) September 2024, BI mengumumkan penurunan BI Rate menjadi 6%. Analis percaya bahwa tingkat suku bunga ini dapat diturunkan, yang mungkin menjadi alasan kenaikan suku bunga asing. investor untuk memasuki pasar modal Indonesia.

________

Penafian: konten ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel