Bisnis.com, Jakarta – PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) optimistis dengan bisnis asuransi jiwa dan kesehatan di tahun 2024. Perusahaan juga memperkuat produk asuransi jiwa tradisional dan mengembangkan bisnis korporasi sebagai bisnis inti.

Fabiola Noralita, Director of Personal Business IFG Life, mengatakan produk asuransi jiwa tradisional dan produk berorientasi perlindungan menjadi fokus utama IFG Life karena terus berinovasi dan mengembangkan produk dan layanan asuransi untuk masyarakat umum.

Tak hanya itu, IFG juga fokus pada produk yang dikhususkan untuk nasabah grup dan bisnis di ekosistem BUMN. IFG Life, sebagaimana diketahui, adalah anggota dari Holding Asuransi, Penjaminan, dan Investasi Grup Keuangan Indonesia (IFG).

“Kami melihat potensi bisnis yang besar dan kami mengambil langkah jelas untuk menjadikan kawasan bisnis ini sebagai kegiatan utama perusahaan. Kami tidak akan pernah meninggalkan sektor ritel dengan produk-produk sehebat ini,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (29 Mei 2024).

CFO IFG Life Ryan Diastana Furman mengatakan perseroan telah berinvestasi pada tahun ini, terutama menyusul komitmen pemerintah untuk mengambil polis asuransi dan aset pasca restrukturisasi eks klien PT Assuranshi Jiwasraya (Persero) untuk meningkatkan kinerja.

Diakui Ryan, tahun 2023 akan menjadi tahun yang sangat sulit bagi industri asuransi. Namun, IFG Life berhasil bertahan tahun ini dan memenuhi kewajiban negaranya.

Seperti diketahui, proses restrukturisasi Jiwasraya diumumkan Kementerian BUMN selesai pada 2023. pada akhir bulan Desember. IFG Life bertanggung jawab menerima transfer polis dari eks nasabah Jiwasraya agar dapat melanjutkan manfaat asuransinya. Seumur hidup IFG

Dari segi kinerja, pendapatan premi IFG Life hingga tahun 2024 pada bulan April mencapai 453,7 miliar Rp berdasarkan produk tradisional. Angka ini hampir tiga kali lipat dibandingkan angka yang sama pada tahun 2023. periode.

Struktur premi produk asuransi tradisional mencapai 95% dari total pendapatan premi. Sedangkan pendapatan premi hanya 5% yang berasal dari produk asuransi unit link (PAYDI) dan produk asuransi unit link.

“Produk asuransi tradisional memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan premi pada empat bulan pertama tahun ini. Hal ini merupakan bagian integral dari fokus kami untuk mencapai hasil terbaik.

Dari sisi saluran distribusi, potensi saluran bisnis penjualan perbankan juga besar. Setelah menjalin kerjasama kemitraan preferensial dengan BTN, saluran bisnis over-the-counter bank telah berkembang pesat.

“Berbagai perubahan dan inovasi yang dilakukan IFG Life juga didukung oleh infrastruktur IT dan digitalisasi yang unggul. “Kami ingin memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat yang membutuhkan produk dan layanan asuransi.

Sedangkan pada tahun 2024 3 Mei IFG Life menerima pengalihan liabilitas kontrak asuransi Jiwasraya sebanyak 313.009 dengan total nilai liabilitas sebesar Rp37,89 triliun. IFG Life juga membayarkan klaim senilai Rp 13,95 triliun kepada eks pemegang polis Jiwasraya.

Mulai tahun 2021 Desember hingga 2024 30 April besaran manfaat asuransi yang dibayarkan IFG Life kepada eks pemegang polis Jiwasraya sebesar Rp 13,95 triliun. “Hal ini menunjukkan komitmen kuat kami dalam membayar manfaat asuransi kepada nasabah kami,” kata Ryan.

Bapak Ryan juga meyakinkan bahwa sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (FSA), pembayaran ini akan menjaga modal berbasis risiko (RBC) yang sehat, yaitu. yaitu di atas 120%. Hal ini demi konsistensi perusahaan dalam mendukung pengembangan bisnis dan pertumbuhan berkelanjutan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel