Bisnis.com, Jakarta – Indeks utama pasar modal yakni IDX30 dan LQ45 mengalami tren pelemahan sejak awal tahun 2024. Para analis telah melihat beberapa alasan lemahnya kedua indikator utama ini sejak awal tahun.
Cheryl Tanuwijaya, Kepala Riset Perusahaan Investasi (Mega Capital Securities), mengatakan pelemahan kedua indeks tersebut disebabkan sentimen global dan penarikan investor asing.
Menurut Sherrill, sentimen global yang mempengaruhi pergerakan indeks masih belum jelas apakah The Fed akan menurunkan suku bunganya. Hal inilah yang menjadi penyebab perilaku jual investor di pasar saham.
Investor asing melakukan penjualan bersih sekuritas kami, dengan penjualan bersih tahunan sebesar $6,48 triliun. “Jika dicermati, penjualan paling banyak terjadi pada saham-saham berkapitalisasi besar yang terkait dengan kedua indeks tersebut, khususnya sektor perbankan,” ujarnya. Cheryl, Selasa (4/6/2024).
Menurut Sherrill, jika data ekonomi AS dapat menunjukkan perlambatan inflasi mendekati target The Fed dalam beberapa bulan, maka kedua indikator utama tersebut dapat pulih kembali.
Selain itu, pelaku pasar reguler juga dapat memantau perkembangan politik negara dan kebijakan pemerintah seiring dengan perubahan pemerintahan. Jika perubahan-perubahan ini bermanfaat dan kebijakan-kebijakannya diterima secara luas, pertumbuhan ekonomi dapat dipertahankan.
Menurut Sherrill, hal ini dapat meningkatkan minat pelaku pasar terhadap instrumen risiko menengah seperti pasar saham, yang pada akhirnya dapat menjadikan saham-saham berkapitalisasi besar menjadi pilihan utama di kedua indeks tersebut.
Diketahui, indeks IDX30 turun 10,62% year-to-date (YTD), sedangkan indeks LQ45 turun 8,48% (YTD).
Dengan melemahnya dua indikator utama ini, Sherrill mengatakan ada dua bidang yang akan menjadi fokus para pemasar: demografi konsumen dan energi.
Sedangkan untuk saham-saham konsumen, Sherrill melihat saham-saham seperti ICBP dan UNVR sebagai saham-saham defensif yang mampu berkinerja lebih baik dalam segala kondisi mengingat konsumsi domestik Indonesia.
Dari segi valuasi investasi, kedua saham ini tergolong murah. Cheryl memberikan rekomendasi BUY ICBP dengan target harga (TP) Rp 11.650 dan stop di Rp 9.800. Untuk UNVR, Cheryl memberikan rating beli dengan TP ID 3500 dan kerugian Rp 2800.
Sementara itu, Sherrill menilai sektor energi, seperti halnya saham-saham berbasis batu bara, masih menarik untuk dicermati, meski sangat fluktuatif. Menurut Sherrill, sentimen terhadap sektor energi dipicu oleh cuaca ekstrem dan perlambatan ekonomi global yang membuat batu bara masih menjadi pilihan.
InvestasiKu memberikan rekomendasi saham ADRO dan ITMG di sektor energi. Sherrill mengatakan kedua saham tersebut murah, memiliki potensi besar, dan kapitalisasi kuat.
Cheryl merekomendasikan beli di TP Rp 3100 dan stop loss di Rp 2850 untuk ADRO. Untuk ITMG, Cheryl merekomendasikan buy dengan TP Rp 280.000 dan stop loss Rp 24.000.
________
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel