Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) merilis data transaksi sepanjang bulan Juli 2024.

Dari sisi nilai nosional, Juli 2024 tercatat sebesar Rp1,807 triliun tumbuh 32,36% dibandingkan Juni 2024, dari Rp1,365 triliun.

Komposisi nilai nosional transaksi Juli 2024 adalah transaksi Sistem Perdagangan Alternatif sebesar Rp1,794 triliun dan transaksi multilateral sebesar Rp12 triliun.

Sedangkan per Juni 2024, komposisi nilai nosionalnya terdiri atas transaksi sistem perdagangan opsi sebesar Rp1,353 triliun dan transaksi multilateral sebesar Rp12 triliun.

Pada Juli 2024, tercatat 804.300,73 transaksi saham yang terdiri dari 677.714,72 lot transaksi Alternate Trading System dan 126.586 lot transaksi multilateral.

Total transaksi pada Juli 2024 menunjukkan peningkatan sebesar 16,48% dibandingkan transaksi Juni 2024 sebanyak 690.455,47 lembar saham.

Sebaliknya, dari rata-rata transaksi harian, tercatat 34.969,60 lot per hari selama Juli 2024, meningkat 1,29% dibandingkan rata-rata transaksi harian sebanyak 34.522,77 lot pada Juni 2024.

Presiden ICDX Fajar Wibhiyadi mengatakan peningkatan catatan transaksi ini merupakan pertanda positif bagi industri perdagangan berjangka komoditas.

Dalam keterangan resminya, Senin (12/8/2024), disebutkan: “Data ini menunjukkan adanya kepercayaan masyarakat terhadap industri berjangka komoditas untuk bertransaksi.

Sementara itu, komoditas emas dan valuta asing mendominasi laporan perdagangan hingga Juli 2024.

Sedangkan pada transaksi multilateral didominasi kontrak komoditas emas dengan kode kontrak GOLDGR sebanyak 44.424 lot yang diperdagangkan dan GOLDUDMic sebanyak 20.166 lot yang diperdagangkan.

Kemudian, pada transaksi sistem perdagangan opsi, kontrak mata uang asing dengan kode kontrak XAUUSD10 mendominasi sebanyak 211.217 lot transaksi dan XAUUSD14 sebanyak 146.478 lot transaksi.

Fajar mengatakan, dominasi kontrak komoditas emas pada Juli menunjukkan masyarakat masih memilihnya untuk berinvestasi mengingat harga emas sesekali naik.

“Kami optimis perdagangan berjangka komoditas Indonesia ke depan akan terus tumbuh. Oleh karena itu, kami yakin transaksi ICDX juga akan terus tumbuh. Kami perkirakan total transaksi akan mencapai sekitar 15 juta lot pada akhir tahun 2024,” ujarnya.

Berdasarkan laporan, hingga semester I 2024, ICDX mencatatkan transaksi sebanyak 5.724.852,55 lot, transaksi sistem perdagangan alternatif sebanyak 4.917.608,55 lot, dan transaksi multilateral sebanyak 807.244 lot.

Dari sisi nilai nosional, pada semester I 2024 tercatat Rp10,794 miliar, transaksi sistem perdagangan alternatif Rp10,718 miliar, dan transaksi multilateral Rp76 miliar.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel