Bisnis.com, JAKARTA – Badan Anti Doping Indonesia (IADO) mengirimkan 92 sampel urin atlet Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII ke Bangkok, Thailand.

IADO mengirimkan prototipe 92 cabang olahraga Peparnas XVII dari Solo ke Bangkok, Thailand untuk diuji.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Presiden IADO Gatot S Dewa Broto pada Sabtu (12/10/2024).

Hingga 10 Oktober, IADO telah mengumpulkan 92 sampel yang dikirim langsung ke laboratorium antidoping di Bangkok, kata Gatot S Dewa Broto dilansir Antara.

Gatott menjelaskan, hasil tes tersebut seharusnya diumumkan pada bulan Desember.

Jika ditemukan sampel positif doping, IADO akan mengikuti proses pengujian hingga Maret 2025.

Gatot mengatakan, menjelang berakhirnya Peparnas, pengambilan sampel urine masih dilakukan untuk memenuhi target IADO yang mengumpulkan 130 sampel urine atlet berbagai cabang olahraga.

Ia mengatakan, peninjauan vaksin Peperanas 2024 yang berlangsung pada 6-13 Oktober ini berbeda dengan sebelumnya.

Dalam surat tersebut, petugas Penyaji Pendidikan IADO (PRESI) serta petugas intelijen dan penyidik ​​telah dikerahkan untuk melakukan pengawasan.

Gatot berharap dengan dukungan yang cukup, tidak ada atlet atau staf yang menggunakan zat terlarang dan melanggar undang-undang anti doping.

Sesuai Kode Anti Doping Dunia, atlet tidak dinyatakan positif doping karena terbukti mengonsumsi zat terlarang, kata Gatot, sehingga aturan kepatuhan menjadi penting.

Namun, atlet yang menolak mengambil sampel urin masih bisa positif doping.

Atlet yang terbukti doping tidak bisa mengikuti Pepernas.

Berdasarkan data IADO, beberapa kasus doping terjadi pada tahun 2016 di Peparnas, Jawa Barat, dimana dua atlet dinyatakan positif.

Sementara itu, pada Pepernas Papua edisi 2021, ada seorang pemain yang dinyatakan bersalah melakukan doping.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel