Bisnis.com JAKARTA – Produsen mobil asal Korea Selatan, Hyundai, menggandeng PT Pertamina (Persero) untuk mengembangkan proyek mobil hidrogen di Indonesia.

Menteri Manajemen Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Hyundai telah berpartisipasi dalam berbagai proyek hidrogen dari Indonesia (mengubah sampah menjadi hidrogen) untuk mendaur ulang sampah dalam negeri.

Hal itu disampaikan Airlangga saat bertemu dengan CEO Hyundai Motor Group Yusun Chung saat kunjungan kerja ke Seoul, Korea Selatan.

Ia mengatakan, pengembangan mobil hidrogen yang dilakukan Hyundai tidak hanya menguntungkan Indonesia tetapi juga pasar Asia dalam jangka panjang.

Hidrogen diyakini memainkan peran penting dalam mendorong netralitas karbon dan pembangunan ekonomi.

“Saya mengapresiasi kerja keras Hyundai dalam mengimplementasikan solusi jaringan HTWO (H2),” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Selasa (21 Mei 2024).

Sebagai informasi, Hyundai memiliki mobil berbahan bakar hidrogen bernama Nexo yang pertama kali diperkenalkan ke pasar dunia pada 2018. Mobil ini menggunakan motor listrik berkekuatan 163 hp. dan torsi 400 Nm.

Mobil ini memiliki tiga tangki berkapasitas 156 liter dan mampu menempuh jarak hingga 611 kilometer. Di Korea Selatan, hingga Oktober 2020, mobil ini telah terjual sekitar 10.000 unit.

Sebelumnya, CEO HMID Francis Surjopranoto mengatakan tidak mudah menghadirkan mobil hidrogen ke pasar Indonesia. Selain produknya yang tepat, mobil ini memiliki teknologi yang membutuhkan stasiun bahan bakar hidrogen.

“Oleh karena itu, fokus pertama kami adalah mempromosikan kendaraan listrik. “Selanjutnya produk dan kemampuan dukungan sudah tersedia bagi kami,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (3 April 2024).

Lihat berita dan cerita lainnya di Google Berita dan Channel WA.