Business.com, Jakarta – PT Hutama Karya (Persero) menyebut pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) mampu memangkas waktu perencanaan pembangunan jalan tol hingga 50%.

“Saya belum hitung biayanya, dari segi waktu lebih 50%. “Kalau dihitung dari sisi perencanaan saja, kecepatan pemetaan topografinya sekitar 70%,” kata EVP Perencanaan Jalan Tol Ivan Hermavan pada acara Pemanenan Manfaat Kecerdasan Buatan untuk Kemajuan Nasional yang diselenggarakan oleh keluarga alumni Universitas Gadjah Mada. Di Jakarta (Kagama), Minggu (11/8/2024).

Ivan menjelaskan, dalam pembangunan Tol Trans Sumatera, perseroan menggunakan kecerdasan buatan untuk mendukung perencanaan. Salah satu penerapan kecerdasan buatan diterapkan saat membaca data peta wilayah untuk menemukan jejak jalan baru yang ditangkap secara digital menggunakan teknologi light deteksi and range (LiDAR).

“Itu [LiDAR] sepertinya satu-satunya yang dimiliki HK. “Silakan saja prosesnya, kita tidak bisa mengambil data secara manual, perlu lebih banyak orang yang membacanya,” kata Ivan.

Untuk membaca data yang direkam, perusahaan juga menggunakan dukungan AI. Namun, kata Ivan, pihak perusahaan tetap melakukan pemeriksaan manual meski menggunakan AI.

Selain itu, pada tahap pengembangan, Hutma Karya juga menggunakan teknologi AI yang terintegrasi pada alat desainnya. Misalnya, pemasangan sensor pada alat berat memungkinkan operator alat berat menyelesaikan pekerjaannya sesuai rencana.

Selain itu, kata Ivan, penggunaan AI juga telah diterapkan untuk mendukung sistem operasional di jalan raya. Beberapa di antaranya untuk penghitungan jumlah kendaraan di jalan tol dan untuk mendukung penerapan Electronic Ticketing (ETLE).

“Kami juga bekerja sama dengan kepolisian untuk ETLE, kami akan mendeteksi ODOL [kendaraan besar dan kelebihan muatan], memantau kemacetan lalu lintas, dan kami juga akan menggunakan [AI] untuk perangkat di gerbang tol yang rusak. Selesai,” kata Ivan.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel