Bisnis.com, JAKARTA – Sejalan dengan 47 tahun pemulihan pasar modal Indonesia, jumlah investor terus meningkat. Dalam 10 tahun terakhir, jumlah investor di pasar telah meningkat secara signifikan. 

Otoritas Jasa Keuangan mencatat total penunjukan investor tunggal (SID) investor pasar modal mencapai 13,3 juta per 31 Juli 2024. Jumlah ini naik 9,37% year-to-date (YtD). 

Jika ditilik ke belakang, jumlah investor di pasar modal saat ini mengalami peningkatan signifikan dari sekitar 364.000 investor pada akhir tahun 2014. Jika dihitung, persentase kenaikannya adalah 3.594,44% dalam 10 tahun terakhir. 

Tercatat, jumlah investor di pasar modal melebihi 1 juta SID pada tahun 2017. Sejak saat itu, jumlahnya terus meningkat seiring bertambahnya jumlah investor ritel. 

Pertumbuhan investor pasar ekuitas sebenarnya terjadi pada masa resesi. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, jumlah investor di pasar modal meningkat pesat dari 2,48 juta orang pada tahun 2019 menjadi 3,88 juta orang pada tahun 2020 atau tahun pertama pandemi Covid-19. 

Kemudian, jumlah investor pasar modal meningkat menjadi 7,48 juta pada tahun 2021, 10,31 juta pada tahun 2022, dan 12,16 juta pada tahun 2023. Titik awal jumlah investor pasar modal yang mencapai 10 juta SID adalah 3 November 2022. 

Selain itu, pada 25 Juni 2024, investor di pasar modal Indonesia mencapai 13 juta orang. BEI mengatakan keberhasilan tersebut dicapai melalui kerja sama dengan pihak terkait dan pihak lain.

Jeffrey Hendrick, Direktur Pengembangan BEI, mengatakan BEI terus menggalakkan penggunaan IDX Mobile untuk meningkatkan awareness terhadap pasar modal Indonesia.

“Saat ini, di antara 5,7 juta investor ekuitas, sebagian besar melakukan perdagangan online. “Tentunya setiap aplikasi memiliki kelengkapan dan kompleksitasnya masing-masing, mungkin rumit, namun ada pula yang masih mendasar sehingga investor memerlukan informasi lebih lanjut dengan mengunduh IDX Mobile,” kata Jeffrey pada akhir Juni 2024. 

Pertumbuhan investor di pasar modal

Sumber: KSEI, OJK, diolah.  

Pada peta pasar modal tahun 2023-2027, OJK menargetkan jumlah investor mencapai 20 juta orang. Sementara BEI memperkirakan jumlah investor akan mencapai 14,5 hingga 15 juta pada tahun 2024. 

Hingga Juni 2024, KSEI mencatat jumlah investor mencapai 13,07 juta orang, yang terdiri dari 13,03 juta investor ritel, 23.215 perusahaan, reksadana 9.076 orang, dana pensiun 1.673 orang, lembaga keuangan 1.529 orang, asuransi 1.100 orang, dan asuransi 5.563 orang. 5.187 investor. 

Rinciannya, jumlah investor C-BEST (saham) sebanyak 5,78 juta, S-Invest (dana investasi) 12,31 juta, dan Surat Berharga Negara (SBN) 1,1 juta investor. 

Secara demografis, investor individu C-BEST berdasarkan pekerjaannya antara lain pengusaha dengan aset Rp449,53 triliun, PNS, pekerja swasta dan guru Rp402,95 triliun, ibu rumah tangga Rp66,24 triliun, pelajar Rp16,98 triliun dan lain-lain. 41 triliun. 

Sementara itu, profil pendidikan investor saham didominasi lulusan dengan total aset Rp601,83 triliun, pelajar SMA Rp144,18 triliun, magister ke atas Rp121,8 triliun, D3 Rp45,52 triliun, dan lain-lain. Rp 40,55 triliun. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel