Bisnis.com, REMBANG – Sebagai perusahaan yang beroperasi di Indonesia selama 111 tahun, PT HM Sampoerna Tbk. Ada komitmen untuk berkembang bersama Indonesia.

Hal ini terbukti memberikan manfaat tambahan dan dampak finansial yang positif bagi pemangku kepentingan perusahaan dari hulu hingga hilir, termasuk tembakau dan petani Indonesia.

Sejak tahun 2009, Sampoerna telah menjalin kemitraan dengan petani tembakau di seluruh Indonesia yang dikelola oleh perusahaan pemasok. Pada tahun 2023, lebih dari 22.000 petani tembakau akan berpartisipasi dalam kemitraan dengan pemasok pemenuhan kebutuhan tembakau. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tembakau dan kesehatan petani.

Program koperasi memberikan dukungan kepada petani, pelatihan, akses terhadap modal dan produksi pertanian, serta memastikan jaminan pembelian bagi petani sesuai persetujuan.

Selain membantu proses bertani, para petani mendapatkan berbagai pelatihan untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan adil.

Berbagai pemberdayaan perempuan dan layanan ekonomi juga dilaksanakan bagi istri petani tembakau. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan masyarakat sekitar petani dapat merasakan dampak positif dari kerja sama tersebut.

Salah satu daerah yang jumlah petaninya banyak adalah Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Ivan Kahayadi, Presiden Rembang, Pentingnya Petani Tembakau, mendapat pengakuan saat bertemu dengan banyak petani di sana.

“Sebagai orang Jawa Tengah, saya sangat senang tetangga saya di Jawa Tengah bisa menghasilkan tembakau yang bagus. Kerja keras bapak dan ibu para petani tembakau Rembang telah membantu Sampoorna hingga saat ini,” kata Ivan yang mengucapkan terima kasih kepada para petani yang datang. meningkatkan kesehatan teman peternakan.

Slamet, rekan petani yang hadir dalam pertemuan tersebut mengaku senang bisa bekerjasama dengan Sampurna. Ia mengatakan kolaborasi ini membantunya mendapatkan hasil yang lebih baik dibandingkan tanaman lain yang ditanam setiap musim kemarau terakhir. Menurutnya, merokok lebih bermanfaat.

“Hasilnya (lebih banyak) rokok,” ujarnya kepada Evan.

Bahkan, uang yang ia peroleh dari bertani tembakau memungkinkannya membiayai putranya untuk lulus dari sebuah universitas di Jawa Tengah.

“Ini adalah sesuatu yang tidak pernah terpikirkan oleh saya sebelum menjadi petani sejati,” kata Slamet, yang berasal dari Desa Megal di Kecamatan Pamotan.

Petani lain Masuri juga mengatakan hal serupa. Ia mampu membeli sapi dan sepeda motor dari hasil pertanian tembakau. Penghasilannya pun meningkat.

Awalnya dia menolak untuk mulai merokok. Skeptisisme tersebut karena, kata dia, usahatani tembakau membutuhkan usaha lebih dan bukan proses yang mudah. Ia menyadari bahwa kerja kolaboratif yang ia lakukan dapat menghilangkan kecurigaan Masuri.

“Setelah menjadi petani, saya mendapat bantuan dari para ahli yang hampir setiap hari mengajari saya. Apalagi kalau ada masalah,” ujarnya.

Ia berharap keterlibatan Sampurna di Rembang terus berlanjut. Efeknya bisa dikatakan begitu.

“Kemitraan ini benar-benar mengubah hidup saya,” katanya. Komitmen untuk masa depan

Menanggapi harapan para petani yang ditemuinya, Ivan menambahkan, koperasi Sampoorna berjanji akan terus berkarya.

“Sebagai Direktur Sampoorna, saya sampaikan bahwa Samporna berkomitmen untuk terus melanjutkan kerja sama dengan petani tembakau di Indonesia, khususnya Rembang yang sudah lama menjadi pabrik tembakau,” tambahnya.

Kunjungan Ivan ke Rembang dibarengi dengan kegiatan pertanian tembakau. Di sana ia juga rutin membantu memetik tanaman.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel