Bisnis.com, JAKARTA – Penyakit jantung selalu dikaitkan dengan penyakit degeneratif yang hanya menyerang orang lanjut usia. Namun ternyata anak muda saat ini juga berpotensi terkena penyakit mematikan tersebut.
Penyakit jantung adalah salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Di Indonesia saja, 651.000 orang meninggal karena penyakit jantung.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Dr. Makhyan Jibril Al Farabi mengatakan, saat ini tren penderita penyakit jantung juga mengalami perubahan, dari yang dulunya dialami oleh masyarakat berusia 60 hingga 70 tahun, kini juga dialami oleh masyarakat berusia 30 tahun.
“Hal ini terlepas dari faktor genetik, salah satunya karena perubahan gaya hidup dengan akses kita terhadap makanan yang tidak baik kandungannya, seperti makanan cepat saji yang tinggi lemak jenuh, garam dan gula, serta dengan aktivitas yang minimal. bahwa kita kurang mobile,” jelasnya dalam siaran langsung.
Belum lagi saat ini semakin banyak masyarakat yang memiliki kebiasaan merokok, sehingga penyakit ini kini mengintai pada kalangan muda.
Untuk mencegah risiko penyakit kardiovaskular di usia muda, maka perlu menghindari kebiasaan makan yang mengandung bahan-bahan yang berdampak buruk bagi tubuh.
Yang pertama dan terpenting, hindari makanan dan minuman manis, seperti minuman kemasan. Pasalnya, jika gula dalam darah tidak digunakan sebagai energi, maka disimpan oleh tubuh sebagai cadangan lemak.
Pada usia akhir dua puluhan dan awal tiga puluhan, metabolisme tubuh mulai melambat dan membutuhkan waktu lebih lama untuk mengolah kandungan makanan, seperti gula dan lemak, apalagi jika tidak dibarengi dengan rajin berolahraga.
Kedua, hindari makanan tinggi lemak jenuhnya, seperti gorengan dan produk hewani.
“Sebenarnya lemak juga diperlukan dalam asupannya, namun jika berlebihan maka percuma saja. Lama kelamaan makanan tersebut malah akan menimbulkan sesuatu yang berbahaya,” imbuhnya.
Ketiga, hindari makanan ultra-olahan, karena makanan olahan dapat memicu pelepasan zat yang disebut sitokin, yang dapat menjadi kurang sehat jika dikonsumsi terus menerus setiap hari.
“Perlu dipahami juga bahwa makanan yang tinggi lemak dan ultra-olahan tidak hanya ayam goreng, kentang goreng atau hamburger, tetapi juga makanan kekinian seperti boba tea dan minuman manis lainnya,” ujarnya.
Penyebab penyakit jantung di usia muda
Dr Jibril menjelaskan, teori terbaru, saat ini pada orang berusia 30 tahun ke atas, pembuluh darah di jantung mungkin mengalami kerusakan ringan akibat banyaknya ‘kotoran’ di dalam darah.
“Kerusakan ringan itu ibarat pembuluh darah di jantung yang menyerupai ular. Misalnya dindingnya tersumbat atau terluka, maka berhenti ketika lemak atau kalsium lewat, dan seterusnya. sampai diblokir adalah: “Butuh waktu bertahun-tahun, tapi dengan gaya hidup sekarang bisa lebih cepat,” jelasnya.
Ia mengenang, kebiasaan buruk yang dipelajari sejak dini, atau bahkan sejak masa kanak-kanak, tidak berdampak langsung pada tubuh, tetapi akan terasa di kemudian hari.
“Makanya, misalnya sudah punya faktor risiko keturunan dan gaya hidup kurang baik, sebaiknya berpikir dua kali. Ada yang bilang terkesan berlebihan, pada kenyataannya tidak tidak, karena dalam kasus ini banyak sekali orang yang meninggal, dan itu adalah penyakit jantung” tidak seperti kanker atau diabetes dan penyakit lainnya, kemungkinan kematian sangat tinggi jika sekali terkena penyakit tersebut. diserang,” jelasnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel