Bisnis.com, JAKARTA – Para ahli memperkirakan sekitar 64 juta orang di seluruh dunia menderita gagal jantung, yaitu penyakit di mana jantung tidak dapat memompa cukup darah ke tubuh.

Gagal jantung bisa disebabkan oleh penyakit lain yang merusak otot jantung, seperti penyakit jantung koroner, serta faktor gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.

Peneliti Michigan State University mengatakan hilangnya indera penciuman dapat membantu memprediksi risiko gagal jantung. Studi ini baru-baru ini dipublikasikan di Journal of American Heart Association.

Orang-orang mulai kehilangan indra penciumannya seiring bertambahnya usia dan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa disfungsi penciuman mulai meningkat sekitar usia 60 tahun.

“Kehilangan penciuman atau kecacatan mempengaruhi sekitar seperempat orang dewasa yang lebih tua,” Honglei Chen, PhD, Profesor Yayasan Penelitian MSU di Departemen Epidemiologi dan Biostatistik di Michigan State University College of Human Medicine, dan penulis utama studi tersebut, melaporkan Berita medis Hari ini ini

Hilangnya penciuman juga dikaitkan dengan kesehatan jantung, tambah Keran Chamberlin, peneliti doktoral epidemiologi di Michigan State University, dan penulis pertama studi tersebut.

Untuk penelitian ini, para peneliti menganalisis data dari sekitar 2.500 orang di National Institute on Aging’s ABC Health Study. Peserta, yang pertama kali mengikuti penelitian pada tahun 1997 dan 1998, adalah lansia sehat berusia antara 70 dan 79 tahun.

Peserta penelitian diikuti sejak indra penciumannya diuji pada kunjungan klinik pada tahun 1999 atau 2000 hingga 12 tahun atau hingga mereka menderita penyakit kardiovaskular atau meninggal.

Para ilmuwan menganalisis data untuk melihat apakah mereka dapat menemukan hubungan antara hilangnya penciuman dan kondisi kardiovaskular termasuk serangan jantung, stroke, gagal jantung kongestif, angina, atau kematian akibat penyakit jantung koroner.

Pada kesimpulan penelitian, para peneliti menemukan bahwa peserta yang kehilangan indra penciumannya memiliki risiko 30% terkena gagal jantung kongestif dibandingkan dengan mereka yang tidak kehilangan indra penciumannya.

Para penulis penelitian melaporkan tidak menemukan hubungan antara hilangnya penciuman dan penyakit jantung atau stroke.

Namun, dibandingkan dengan penyakit jantung koroner atau stroke, gagal jantung kongestif merupakan sindrom yang lebih kompleks dan lanjut dengan kelainan struktural atau fungsional pada jantung, ujarnya.

“Hilangnya penciuman mungkin mengindikasikan kerentanan yang lebih tinggi terhadap stres miokard selain aterosklerosis, temuan kami masih bersifat awal dan menunggu konfirmasi.”

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel