Bisnis.com, Jakarta – Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menemukan bakteri salmonella pada mentimun yang diproduksi oleh perusahaan swasta. Mentimun ini dijual di 14 negara bagian AS.

Alabama, Florida, Georgia, Illinois, Maryland, North Carolina, New Jersey, New York, Ohio, Pennsylvania, South Carolina, Tennessee, Virginia dan West Virginia adalah negara bagian tempat perusahaan memasok mentimun melalui eceran, grosir, dan distribusi.

Investigasi FDA, bekerja sama dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), menemukan bahwa kasus tersebut telah menyebar ke 25 negara bagian lainnya. Tak hanya itu, terdeteksi 300 kasus akibat mentimun yang mengandung salmonellosis.

Sedangkan pada gelombang pertama, 162 orang dilaporkan terinfeksi salmonella, 72% di antaranya dilaporkan mengalami gejala salmonella setelah makan mentimun.

Selain itu, 54 orang dilarikan ke rumah sakit. Hingga saat ini, tidak ada kematian yang diidentifikasi oleh FDA atau CDC.

“Kedua wabah ini memiliki banyak kesamaan, termasuk di mana dan di mana terjadinya serta demografi orang yang terkena dampaknya. “Penyelidik sedang berupaya untuk menentukan apakah kedua wabah ini mungkin terkait dengan sumber makanan yang sama,” kata laporan FDA. Oleh USA Today pada Senin (10/6/2024).

Bakteri Salmonella menjadi ancaman serius bagi masyarakat khususnya anak-anak karena menimbulkan gangguan kesehatan yang serius. Data yang dikumpulkan oleh CDC menunjukkan bahwa 420 dari 1,35 juta kematian di AS setiap tahunnya disebabkan oleh salmonella non-tifoid.

Ancaman bakteri salmonella berubah menjadi epidemi ketika 106 produk makanan dinyatakan positif mengandung salmonella pada tahun 2012. Antara Maret 2013 dan Juli 2014, lebih dari 500 orang di 29 negara bagian terinfeksi tujuh strain Heidelberg 7 Salmonella.

Anak-anak di bawah usia 5 tahun, orang lanjut usia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang obesitas merupakan kelompok yang rentan terkena salmonellosis. Kondisi ini biasanya terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus. Menurut Mayo Clinic, gangguan kesehatan disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella.

1. Infeksi saluran kemih2. Meningitis. Gangguan lambung atau usus 12. Sakit perut 13. Diare 14. Demam 15. Sakit kepala : Bakteri ini banyak terdapat pada daging mentah, telur, susu yang tidak dipasteurisasi, dan buah atau sayur yang terkontaminasi salmonella. Bakteri ini dapat berpindah dari satu makanan ke makanan lainnya melalui percikan air.

Selain melalui makanan, salmonellosis dapat ditularkan melalui hewan atau sanitasi yang buruk. Apalagi ketika masyarakat tidak mencuci tangan saat hendak makan. Ada beberapa tindakan pencegahan untuk menghindari bakteri salmonella.

1. Cuci tangan Anda2. Simpan daging mentah di lemari es 3. Cuci sayur dan buah dengan sabun khusus makanan 4. Hindari toilet yang tidak bersih 5. Jangan memasukkan makanan yang sudah matang ke dalam wadah makanan yang belum steril. Gunakan talenan yang berbeda saat menggunakan sayuran atau buah-buahan dan daging. (Muhammad Sultan adalah yang tertua di Kandia)

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel