Bisnis.com, JAKARTA – Pelatih tim sepak bola Sulawesi Barat (Sulbar) Muhammad Irfan Rahman menilai anak asuhnya tidak boleh mendapat penalti pada laga Grup B PON Aceh-Sumut 2024 melawan Sumut.
Sulawesi Barat unggul 1-0 lewat gol cepat Mohamed Abdi Basri pada menit keempat di Stadion Haji Dimurtala Banda Aceh, Selasa, sedangkan Sumut menyamakan kedudukan pada menit ke-56 lewat penalti Fikri Arjidan.
“Pertandingan itu adalah apa yang kami persiapkan. Dan kami melakukan serangan balik di menit-menit pertama dan benar-benar menunggu. Itu membuktikan kami akan unggul 1-0,” kata Irfan saat jumpa pers usai pertandingan.
“Dan di babak kedua, kami yang benar-benar kalah mendapat penalti. Menurut kami, seharusnya itu bukan penalti dan seharusnya kami mendapat penalti, itu tidak diberikan kepada kami. Wasit ini harus adil, kami sudah melatih tim sejak lama untuk memberikan hukuman yang tidak adil, tambahnya.
Pemain Sulawesi Barat Fadel Muhammad pun mengamini keputusan wasit merugikan timnya.
“Seperti yang dikatakan pelatih saya. “Kami sudah mempersiapkan tim sejak lama, tapi wasit kembali menjatuhkan kami ke lapangan dengan penalti,” kata Fadel.
Adapun gaya bermain bertahan yang diterapkan tim Sulbar juga diakui pelatih Irfan yang menyebutnya sebagai adaptasi terhadap gaya bermain agresif lawan.
“Sebenarnya kami bermain bertahan, karena kami yakin mereka menonton kemarin, kami bermain terbuka dan menyuruh mereka bermain bertahan dan melakukan serangan balik,” pungkas Irfan.
Sulawesi Barat akan memainkan laga ketiga Grup B melawan Sulawesi Tengah pada 6 September dan Papua Barat pada 11 September.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA