Bisnis.com, Jakarta – Bareksa mengungkapkan penjualan sukuk ritel SR021 mengungguli penjualan sukuk ritel andalannya, SR020. Persepsi ini mencerminkan berlanjutnya popularitas obligasi pemerintah di kalangan investor ritel.  

Direktur Marcom dan Kemitraan PT Bareksa Investment Port Ratnitiya Pradeepta mengatakan penjualan SR021 meningkat signifikan dari penawaran sebelumnya.

“Penjualan SR021 di Barexa mengalami peningkatan lebih dari 130% dibandingkan rilis SR020 sebelumnya,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Senin (23/9/2024).

Sedangkan jika melihat data penjualan SR020, DJPPR atas nama Menteri Keuangan RI menetapkan pendapatan penjualan SR020 seri SR020T3 dan seri SR020T5 sebesar Rp 21,359 miliar atau Rp 21,36 triliun. 

Sementara itu, yang biasa disapa Nitya mengatakan, pasar obligasi masih menjadi jalan bagi masyarakat untuk berinvestasi di saat ketidakpastian pasar. 

“Kami yakin akan lebih baik lagi di versi berikutnya,” imbuhnya.

Sedangkan setelah penawaran SR021, pemerintah akan menawarkan SBN ritel ORI026 mulai 30 September hingga 24 Oktober 2024. Skema penerbitan obligasi negara ritel ORI026 adalah ORI026T3 dengan tenor tiga tahun dan ORI026T6 selama 6 tahun. Lamanya

Tony Prianto, Direktur Pendanaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pendanaan dan Risiko (DJPPR) juga mengungkapkan, hasil penjualan SR021 yang ditutup lebih awal pada 18 September, sudah sesuai ekspektasi pemerintah.

Lebih lanjut, ia merinci, hasil penjualan SR021 akan ditetapkan secara resmi pada Senin (23/9/2024). 

Dihubungi Bisnis pada Senin (23/9/2024), ia mengatakan: “Penjualan SR021 masih sesuai ekspektasi pemerintah. Minat masyarakat untuk membeli SR021 cukup tinggi. 

Sekadar informasi, SR021 tersedia dalam dua pilihan, yaitu SR021T3 dengan tingkat bonus atau kupon sebesar 6,35% per tahun dan SR021T5 dengan tingkat bonus atau kupon sebesar 6,45% per tahun. 

Sedangkan mulai awal tahun 2024, pemerintah menawarkan ORI025, SR020, ST012, SBR013 dan SR021.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel