Bisnis.com, Jakarta — Penyedianya adalah Hary Tanoesoedibjo PT MNC Land Tbk. (KPIG) Trump International Golf Club menargetkan lapangan golf tersebut selesai pada Oktober tahun ini. KPIG menargetkan pendapatan sebesar Rp300 miliar dari proyek ini. 

Ketua KPIG M. Budi Rustando menjelaskan proyek Trump International Golf Course hampir selesai. Budi pun menjelaskan alasan perusahaannya menjalin kerja sama dengan Trump. 

“Karena Trump sangat terkenal dalam mengelola lapangan golf di dunia. Tidak hanya di Amerika, tapi juga di Dubai dan Eropa,” kata Budi saat paparan publik KPIG di Jakarta, Senin (22/7/2024). 

Ia yakin kemitraan dengan Trump untuk mengelola lapangan golf dan hotel ini akan menjadikan KEK Lido sebagai destinasi yang menarik. 

Sementara itu, CEO MNC Land Alex Vardana meyakini lapangan golf mampu meningkatkan pendapatan baru Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar pada tahun 2025.

“Kami juga akan memulai keanggotaan. Rencananya kami akan menjual 500-600 anggota,” kata Alex. 

Sebagai referensi, Trump International Golf House akan menempati lahan seluas kurang lebih 83 hektar (ha). Lapangan golf 18 lubang ini memiliki keunggulan berupa lahan lanskap dan clubhouse pribadi.

Setelah pembangunan situs tersebut, MNC Land akan melanjutkan pembangunan theme park di Lido, lanjutnya. 

Sejak dimulainya renovasi pemerintah di Lido KEK pada tahun 2021, KPIG telah menyelesaikan beberapa proyek antara lain Lido Adventure Park, Lido Music and Arts Center, Movieland Fase 1.

Proyek lain yang akan segera mulai dibangun antara lain MNC Park, theme park kelas dunia pertama di Indonesia seluas 49 hektar, dan Lido World Garden. Situs edukasi ramah keluarga seluas 17 hektar ini akan menampilkan beragam flora dan fauna serta ciri sejarah dan budaya.

Dalam laporan komersial pertama, biaya proyek KEK ini diperkirakan mencapai Rp30 triliun hingga Rp35 triliun. 

Sementara itu, Alex mengatakan Lido KEK hingga saat ini telah berinvestasi sebesar Rp 4,6 triliun. 

————-

Penafian: Pesan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong penjualan atau pembelian saham. Penilaian nilai ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel di Google News dan WA Channel