Bisnis.com, SURABAYA – PT Freeport Indonesia (PTFI) akan mulai mengoperasikan smelter tembaga baru pada hari ini (27/6/2024) di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Manyar, Grisik, Jawa Timur.

Sedangkan proyek smelter di dekat pantai utara mempunyai kapasitas konsentrasi tembaga sekitar 1,7 juta ton per tahun. Ini akan menjadi pabrik peleburan tembaga dengan desain jalur tunggal terbesar di dunia.

Freeport telah berinvestasi hingga USD 3,1 miliar pada proyek smelter ini atau setara Rp 48 triliun hingga akhir Desember 2023. 

“PTFI akan memulai operasi likuidasi besok [hari ini],” kata VP Corporate Communications Freeport Indonesia Katri Krisnati saat ditemui di Surabaya, Rabu (26/6/2024) malam.

Katri menambahkan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanga Hartarto dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia akan menghadiri langsung peresmian Smelter PTFI.

Turut hadir Bambang Suswantono, Direktur Jenderal Departemen Mineral dan Batubara dan Direktur Utama PTFI Tony Venas.

“Kemudian [akan dikonfirmasi] oleh Pak Airlanga, Pak Bahlil, Dirjen Minerba saat itu, Pak Tony,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Venas mengatakan meski akan beroperasi, namun smelter baru Freeport tidak akan mampu menjalankan proses produksinya dengan cepat. Diperlukan beberapa tahap uji teknis atau commissioning sebelum smelter siap berproduksi.

Freeport memperkirakan akan memakan waktu sekitar 6 hingga 10 minggu hingga smelter tersebut selesai dibangun dan siap untuk produksi pertama. Oleh karena itu, Tony memperkirakan smelter Freeport akan mampu memproduksi katoda tembaga pertama pada pertengahan atau akhir Agustus 2024.

“Tetapi produksi katoda tembaga akan dimulai pada bulan Agustus dan secara bertahap ditingkatkan hingga kapasitas 100% pada bulan Desember 2024,” kata Tony dari Business Group, Jumat (21/6/2024).

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel