Bisnis.com, BATAM – Kantor Umum Bea dan Cukai Batam Tipe B menyatakan realisasi penerimaan negara dari bea dan cukai belum mencapai target pada Mei 2024.

Kepala Bidang Konsultasi Kepatuhan dan Pelayanan Informasi KPU BC Batam Evi Octavia mengatakan, penerimaan negara dari pajak bea dan cukai sebesar Rp176 miliar.

“Jumlah ini mengurangi hasil lain dari tujuan keseluruhan, kami hanya mencapai 26,67% dari tujuan keseluruhan. Bulan ini [Mei 2024] targetnya harus 30%,” kata Evi di Batam, Rabu (26/06/2020) 2024.

Ia mengatakan belum tercapainya target tersebut karena adanya kendala terkait anjloknya harga komoditas kelapa sawit. Perlu diketahui, bea keluar dari Batam sudah termasuk 100% minyak sawit murni.

“Beberapa kendala yang kita hadapi dalam penerimaan tahun ini adalah anjloknya harga minyak sawit yang menyebabkan penerimaan bea keluar hanya mencapai 10%,” imbuhnya.

Evi menegaskan, penerimaan negara bergantung pada fluktuasi harga komoditas. Meski demikian, dia tetap optimistis target akhir penerimaan negara sebesar Rp 659,45 miliar akan tercapai.

“Selisihnya kecil, sampai Mei 30%. Bukan berarti kita akan menjadi pengangguran nantinya. Kami masih optimistis masih bisa mendapatkannya,” tutupnya.

Sebagai informasi, Kepulauan Riau (Kepri) mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,01% pada triwulan I 2024. Peningkatan tersebut antara lain disebabkan oleh masuknya Kawasan Perdagangan Bebas (FTZ) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Dalam hal ini, Batam menjadi wilayah yang memberikan kontribusi terbesar sebesar 65%. Disusul Bintan, Tanjung Pinang, dan Natuna yang masing-masing menyumbang 7%. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel