Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan, mengikuti perkembangan harga pangan pada minggu pertama Oktober 2024, sebagian besar rata-rata nasional mencatatkan kenaikan dibandingkan periode Sabtu (28/09/2024). dan Sabtu (10/05/2024).
Sebanyak 12 dari 21 komoditas yang tercatat di Panel Harga Bapanas pada Sabtu (10/05/2024) pukul 09:00 WIB membukukan penguatan. Kenaikan harga terbesar terjadi pada komoditas seperti beras, cabai, telur, dan ikan kembung.
Ikan tenggiri mencatat persentase kenaikan tertinggi. Dalam sepekan terakhir, harga komoditas ini naik 2,45%, dari Rp910 menjadi Rp38.100 per kilogram (kg). Sedangkan ikan tuna naik Rp 270 menjadi Rp 31.620/kg.
Pada periode yang sama, produk utama penyumbang inflasi yaitu beras premium dan beras medium compact mengalami kenaikan sebesar 0,84% (Rp 130) menjadi Rp 15.640/kg dan 1,18% (Rp 160) menjadi Rp. 13.740/kg atau
Berbeda dengan beras bersubsidi Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang mengalami sedikit penurunan dari Rp30 menjadi Rp12.530/kg.
Sementara itu, bawang merah juga mengalami kenaikan harga sebesar 2,14% (Rp 850) untuk bawang putih. Alhasil, harga produk tersebut pada akhir pekan ini menjadi Rp 40.580 per kg. Peningkatan juga terjadi pada bawang merah dari Rp580 per kg menjadi Rp28.790/kg, meningkat 2,06% dari Sabtu lalu.
Harga cabai merah keriting dan cabai rawit yang merupakan bahan masakan populer masyarakat Indonesia naik 0,03% (Rp 10) menjadi Rp 31.090/kg dan 1,62% (Rp 10) pada Rp 45.250/kg. kg.
Pada minggu pertama ini, harga kedelai impor naik dari Rp70 (0,65%) menjadi Rp10.850/kg. Harga telur ayam ras naik Rp620 atau 2,18% menjadi Rp29.020 per kg.
Harga minyak goreng kemasan biasa naik dari Rp390 menjadi Rp18.510/liter. Sementara harga gula pasir di konsumen naik dari Rp150 menjadi Rp18.040 per kg.
Di tengah naiknya harga bumbu dapur, harga daging sapi dan ayam justru turun. Harga daging sapi turun Rp410 menjadi Rp134.040 per kg dan harga daging ayam turun Rp280 menjadi Rp34.020 per kg pada pekan ini.
Harga tepung terigu curah dan minyak goreng kompak turun Rp60 menjadi Rp10.100/kg dan Rp16.320 per liter. Harga jagung pertanian turun Rp40 menjadi Rp5.990/kg dan tepung terigu kemasan turun tipis Rp10 menjadi Rp13.080/kg.
Terakhir, garam halus beryodium turun Rp170 menjadi Rp11.370/kg. Penurunan terbesar dalam sepekan terakhir terjadi pada harga bandeng, dari Rp 1.380 menjadi Rp 31.660 per kg.
Pada September 2024, inflasi tahunan (year-on-year) sebesar 1,84% dengan indeks harga konsumen (CPI) sebesar 105,93. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan sumbangan/sumbangan inflasi sebesar 0,73 secara year-on-year.
Sejumlah komoditas di atas juga terbukti berkontribusi terhadap inflasi secara keseluruhan. Mulai dari beras menyumbang 0,23%, gula pasir 0,06%; Cabai rawit 0,05%, minyak goreng 0,04% dan bawang putih 0,03%.
Kepala Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso mengatakan pengendalian inflasi merupakan hasil kerja sama Kelompok Pengendali Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
“Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada tahun 2024 dan 2025,” ujarnya, Sabtu (10/05/2024).
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel