Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak melemah karena pasar mempertimbangkan dampak kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) dalam jangka waktu yang lama. Namun, harga minyak mentah acuan kini berada di jalur menuju minggu terbaiknya dalam lebih dari dua bulan.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus 2024 turun 0,42%, atau 0,35 poin, menjadi $82,40 per barel pada tanggal 14, menurut Bloomberg.
Kemudian, kontrak minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Juli 2024 juga turun 0,57% atau 0,45 poin menjadi $78,17 per barel.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mempertahankan perkiraannya mengenai pertumbuhan kuat permintaan minyak global pada tahun 2024, sementara Goldman Sachs memperkirakan permintaan bahan bakar yang kuat di AS pada musim panas ini.
Sementara itu, hal ini membantu membalikkan kerugian minggu sebelumnya yang disebabkan oleh perjanjian OPEC+ untuk memulai pengurangan produksi setelah September 2024.
“Secara umum, minggu ini dapat dikategorikan sebagai upaya produksi minyak,” jelas Tim Waterer, kepala analis pasar KCM Trade Australia, dikutip Reuters pada Jumat (14/6).
Ia melanjutkan, dengan alasan bahwa ia tidak akan terkejut jika harga minyak bergerak lebih tinggi, sementara prospek permintaan tetap terlihat lebih baik.
Hal ini mungkin bergantung pada permintaan musim panas di belahan bumi utara. Rusia kemudian berjanji untuk memenuhi kewajiban produksinya berdasarkan pakta OPEC+.
Namun, kenaikan harga mereda pada minggu ini setelah Federal Reserve (FED) mempertahankan suku bunga tetap stabil dan menunda dimulainya penurunan suku bunga hingga Desember 2024.
Badan Energi Internasional (EIA) mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Rabu (6 Februari) bahwa mereka memperkirakan permintaan minyak akan mencapai puncaknya pada tahun 2029 dan turun sekitar 106 juta barel per hari (bph) pada akhir dekade ini.
Di sisi lain, kekhawatiran terhadap prospek perekonomian meningkat pasca keputusan The Fed menurunkan suku bunga. Namun, hal ini mendukung dolar AS, yang dapat memberikan dukungan terhadap harga Brent, menurut BMI.
Fokus pasar adalah pada perundingan gencatan senjata Gaza yang sedang berlangsung. Jika diselesaikan, hal ini dapat meredakan kekhawatiran mengenai potensi gangguan minyak di wilayah tersebut.
Seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa Negeri Paman Sam sangat khawatir konflik di perbatasan Israel-Lebanon dapat meningkat menjadi perang besar, dan menambahkan bahwa diperlukan langkah-langkah keamanan khusus dan gencatan senjata di Gaza saja tidak cukup.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel