Bisnis.com, Jakarta – Harga minyak kembali menguat pasca kembali terjadi serangan terhadap kapal di Laut Merah sehingga meningkatkan ketegangan geopolitik di Timur Tengah menjelang pertemuan OPEC+.
Minyak mentah brent pengiriman Juli 2024 naik $84,50 per barel atau 0,28 poin pada akhir perdagangan Rabu (29/5/2024) pukul 07:46 WIB, menurut Bloomberg.
Kemudian, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Juli 2024 naik 0,43% atau 0,34 poin dan diperdagangkan pada $80,17 per barel pada pukul 07.49 WIB.
Setelah naik 1,4% pada Selasa (28/5), minyak mentah Brent mencapai $84 per barel. Sementara itu, minyak mentah WTI diperdagangkan di atas $80 per barel.
Saat melintasi jalur air utama untuk mendapatkan informasi, sejumlah kapal barang tenggelam, sementara tank Israel mencapai pusat Rafah, selatan Gaza, melalui darat.
Harga minyak naik tahun ini karena ketegangan di Timur Tengah dan pengurangan produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, namun di luar blok tersebut, pasokan dan harga melemah sejak awal April 2024. Permintaan Asia lemah.
Kemudian, OPEC+ akan bertemu secara online pada Minggu (2/6) dan diperkirakan akan memperpanjang pemangkasan produksinya hingga paruh kedua tahun ini.
Menurut analis UBS, mereka memperkirakan pengurangan produksi dari OPEC+ akan diperpanjang setidaknya tiga bulan pada pertemuan mendatang.
“Laba minggu ini didukung oleh pelemahan dolar yang signifikan dan ekspektasi bahwa OPEC akan memperpanjang pengurangan produksi pada pertemuan liburan berikutnya,” Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates melaporkan pada Rabu (29/5).
Belakangan, Presiden Minneapolis Federal Reserve Bank (Fed) Neil Kashkari mengatakan kebijakan Federal Reserve di Negeri Paman Sam bersifat restriktif. Namun para pengambil kebijakan tidak sepenuhnya mengesampingkan kenaikan suku bunga.
Para pembuat kebijakan bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 23 tahun ketika mereka bertemu di Washington pada 11-12 Juni 2024.
Investor mencermati ukuran inflasi utama bank sentral, indeks harga inti pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS, waktu setempat (31/5).
“Meskipun ada sentimen positif selama dua hari terakhir, kekhawatiran suku bunga akan menjadi penghalang bagi upaya untuk meningkatkan harga minyak dalam waktu dekat,” kata Thomas Varga, broker Reuters di PVM.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel