Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas turun lebih dari 3% pada pekan ini akibat pandangan dovish bank sentral AS, namun menguat di awal pekan. Sementara harga minyak sawit mentah (CPO) dan batu bara juga bervariasi.​

Harga emas di pasar spot naik 0,19% menjadi 2.338,34 pada Senin (27/5), diperdagangkan pada 06.25 WIB, berdasarkan data Bloomberg. Sebelumnya, komoditas pasar spot turun 3,33% dalam sepekan.​

Kemudian, emas berjangka Comex Agustus 2024 naik 0,20% dan diperdagangkan pada $2,361.70 per troy ounce, berakhir pada 06.40, setelah turun 3,42% pada minggu sebelumnya.​

Menurut Reuters, emas batangan mencapai $2,449.89 pada hari Senin (20/5), namun sejak itu turun lebih dari $100, turun 3% pada minggu ini, penurunan mingguan terburuk sejak Desember 2023.​

“Investor Barat kurang berminat karena ketidakpastian kapan The Fed akan menurunkan suku bunganya. Begitu The Fed memangkas suku bunganya, mereka akan meningkatkan eksposurnya lagi,” jelas Michael Widmer, kepala penelitian logam di Bank of America.

Namun, membeli saat harga turun berarti mencari aset atau instrumen saat harga sedang lebih rendah, karena harga emas berpeluang naik minggu ini, kata analis komoditas Lukman Leong.​

“Dengan tidak adanya data penting AS minggu depan, emas mungkin akan rebound pada harga murah,” kata Lukman kepada Majalah Bisnis, Minggu (26 Mei 2024).

Kontrak harga batubara ICE Newcastle Mei 2024 naik 0,04% menjadi $142,80 per ton pada penutupan Jumat (23 Mei 2024), menurut data Bloomberg. Selama sepekan, kontraknya naik 0,92%.

Kontrak batubara Juli 2024 kemudian turun 1,10% menjadi $143,30 per ton. Namun, kontrak tersebut menguat 0,81% pada minggu ini.

Kementerian batubara India menargetkan produksi sebesar 1,08 miliar ton (MT) pada tahun keuangan 2024-2025, Energy World melaporkan. Targetnya ditetapkan untuk memanfaatkan pertumbuhan tahunan lebih dari 13% selama dua tahun keuangan terakhir.

Sementara itu, Coal India Ltd (CIL) diharapkan memproduksi 838 ton, Singareni Collieries Company Ltd (SCCL) 72 ton dan 170 ton dari tambang miliknya dan tambang lainnya. Ton.

Untuk memastikan kualitas batubara yang dipasok ke konsumen, Kementerian Energi India melaporkan peningkatan yang signifikan dalam verifikasi kadar pada tahun fiskal lalu, dengan 76% sampel cocok dengan kadar yang dipublikasikan.

Tindakan ini menyelamatkan pendapatan perusahaan batubara secara signifikan. Pada tahun 2024-2025, kementerian menargetkan mencapai tingkat kepatuhan kelas sebesar 80%.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel