Bisnis.com, Jakarta – Harga emas menguat merespons keputusan Federal Reserve (Fed) mempertahankan suku bunga. Sementara batu bara ditutup menguat dan CPO melemah.
Berdasarkan Bloomberg, pada perdagangan Kamis (8/1/2024), harga emas spot naik 0,32 persen menjadi $2.455,41 per troy ounce pada pukul 08.39 WIB.
Sedangkan emas Comex berjangka Desember 2024 naik 1,19% menjadi US$2.505 pada pukul 08.28 WIB.
Menurut Reuters, harga emas terus menguat setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberi isyarat bahwa penurunan suku bunga dapat dilakukan hingga September 2024 jika inflasi tetap sesuai ekspektasi.
Komentar Powell pada konferensi pers memicu harapan investor untuk penurunan suku bunga pada bulan September 2024, dengan mengatakan bahwa para pengambil kebijakan semakin yakin bahwa inflasi akan mendekati target 2%.
Tai Wong, seorang pedagang logam independen di New York, semakin tertarik pada emas dan perak. Pasalnya, komentar Powell mengisyaratkan potensi penurunan suku bunga pada September 2024.
“Namun, hal ini secara efektif menutup kemungkinan pada tingkat 50bps, yang diketahui menempatkan emas pada level tertinggi baru sepanjang masa, mengingat bahwa The Fed baru-baru ini memenuhi ekspektasi ekspansif,” simpulnya.
Harga batu bara
Berdasarkan Bloomberg, kontrak batubara ICE Newcastle September 2024 naik 1,29% menjadi $141,40 per metrik ton pada penutupan perdagangan (31/7), sedangkan kontrak Agustus 2024 naik 0,61% menjadi $140,10 per ton.
Menurut eEnergy World, menurut studi yang dilakukan oleh IM Ahmedabad, India sedang mempertimbangkan untuk mengekspor 15 juta metrik ton batubara ke negara-negara tetangga, termasuk 8 metrik ton ke Bangladesh, 3 metrik ton ke Myanmar, 2 metrik ton ke Nepal, dan 2 metrik ton ke Myanmar. . metrik ton ke daerah terdekat lainnya.
Sementara itu, Kementerian Batubara memimpin inisiatif untuk mengurangi impor batu bara dan mendorong ekspor. Hal ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan energi dalam negeri dan meningkatkan produksi batu bara.
Sebagai bagian dari upaya ini, produksi batu bara India diperkirakan akan meningkat sebesar 11,65 persen pada tahun 2023-24.
Upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap batubara impor juga dibarengi dengan upaya memasuki pasar batubara internasional. Untuk menghasilkan pendapatan yang besar dan menciptakan lapangan kerja di sektor ini.
Harga minyak sawit mentah
Minyak sawit atau komoditas CPO berjangka yang diperdagangkan pada Rabu (31/7) untuk kontrak Oktober 2024 ditutup turun 6 poin menjadi RM3.909 per ton pada akhir perdagangan di Malaysia Derivatives Exchange. Kontrak Agustus 2024 melemah 15 basis poin menjadi RM4.025 per ton.
Menurut Bernama, harga minyak CPO berjangka lebih rendah di tengah kekhawatiran peningkatan produksi dalam beberapa minggu mendatang, menurut para pedagang.
Kemudian David Ng, pedagang kelapa sawit, angkat bicara soal penguatan ringgit terhadap dolar AS. Hal ini akan mengurangi permintaan ekspor minyak sawit. Dan hal ini juga mempengaruhi kepercayaan pasar.
“Kami melihat dukungan pada RM3,850 per ton dan RM4,000 per ton,” katanya.
Menurut laporan tersebut, surveyor komoditas Societe Generale de Surveillance (SGS) memperkirakan produksi minyak sawit Malaysia pada Juli 2024 sebesar 1,49 juta ton dari pengiriman Juni 2024 sebesar 1,20 juta ton.
Sementara itu, surveyor komoditas lainnya, Intertech, memperkirakan ekspor minyak sawit Malaysia naik 22,8% menjadi 1,60 juta ton pada Juli 2024 dari 1,30 juta ton pada Juni 2024.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan The Watch Channel.