Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas kembali diperdagangkan pada Rabu (6 Mei 2024) seiring lemahnya data pasar tenaga kerja AS meningkatkan spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve (FRS) pada September.
Emas spot diperdagangkan 1% lebih tinggi pada $2,351.52 per ounce, membalikkan penurunan yang tercatat di sesi sebelumnya, menurut Reuters. Sementara itu, emas berjangka AS naik hampir 1 persen menjadi $2,370.50 per ounce.
Harga emas turun sekitar $2,320 awal bulan ini setelah mencapai rekor tertinggi baru $2,449.89 karena ketidakpastian kebijakan moneter The Fed.
“Kami sedikit stuck, kami lebih suka menyebutnya persatuan. “Tetapi sekali lagi, bias fundamental berasal dari ekspektasi kuat bahwa kita akan menurunkan suku bunga tahun ini,” kata David Meagher, direktur investasi dan perdagangan alternatif di High Ridge Futures.
Menurut CME FedWatch, para pedagang saat ini menilai kemungkinan penurunan suku bunga Fed pada bulan September sebesar 59%.
Namun, Bank Sentral Eropa kemungkinan akan menurunkan suku bunganya sebesar seperempat menjadi 3,75% pada hari Kamis, menjadikannya bank besar pertama yang memangkas suku bunga pada siklus ini.
Harga emas batangan juga didukung oleh laporan ketenagakerjaan AS terbaru, yang menunjukkan data gaji sektor swasta naik kurang dari perkiraan, sehingga memicu ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan September.
“Pasar tenaga kerja seharusnya tidak lagi dipandang sebagai risiko inflasi,” kata analis di TD Securities.
“Hal ini juga mendukung The Fed untuk mulai melonggarkan kebijakannya pada bulan September jika inflasi terus berlanjut seperti yang kami perkirakan saat ini.”
Data ketenagakerjaan ini muncul beberapa hari setelah laporan perlambatan aktivitas manufaktur AS selama dua bulan berturut-turut dan penurunan belanja konstruksi yang tidak terduga.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.