Bisnis.com, Jakarta – Harga emas naik tipis pada akhir perdagangan Selasa (27/08/2024) seiring melemahnya dolar dan investor menunggu data inflasi yang dapat memberikan gambaran seberapa besar perkiraan pemerintah federal akan menurunkan suku bunga. Pesan bulan depan.

Harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi $2,524.94, tidak jauh dari level tertinggi minggu lalu di $2,531.60, menurut Reuters. Sementara itu, emas berjangka AS ditutup turun 0,1% pada $2,552.90.

“Hal terbesar saat ini adalah penurunan dolar yang kita lihat dalam satu jam terakhir adalah emas naik sedikit dan Anda melihat banyak pembelian,” kata ahli strategi pasar Bob Haberkorn. Masa Depan RJO.

Investor sekarang menunggu data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), laporan inflasi utama The Fed dan ukuran inflasi inti, yang dijadwalkan pada hari Jumat.

Kejutan data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan mungkin berdampak pada kebijakan Fed, namun dipastikan akan memangkas suku bunga pada bulan September dan mungkin tahun ini, kata Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals.

Menurut alat FedWatch CME, para pedagang melihat peluang 63,5% penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) pada bulan September dan peluang 36,5% penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin (bp) pada bulan September.

Emas batangan secara psikologis berada di atas $2.500 dan berada di jalur menuju tahun terbaiknya sejak tahun 2020, didukung oleh optimisme investor atas penurunan suku bunga AS dan kekhawatiran atas konflik Timur Tengah.

“Sebagian besar berita positif tentang emas mungkin sudah diperhitungkan. Commerzbank mengatakan dalam sebuah catatan: “Kami merasa benar dalam pandangan kami bahwa emas belum memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan.”

“Kami telah melihat lebih banyak ruang untuk tiga logam mulia lainnya yang belum bisa mendapatkan emas dalam beberapa minggu terakhir.”

Di antara logam lainnya, perak spot naik 0,6 persen menjadi $30,07, platinum turun 0,1 persen menjadi $960,90 dan paladium naik 1,8 persen menjadi $975,58.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan The Watch Channel