Bisnis.com, MANGUPURA – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) merespons proyeksi harga minyak sawit mentah (CPO) masih berada di level tertinggi awal tahun depan.
CEO Gapki Eddie Martono mengatakan, situasi ini disebabkan kurangnya pasokan minyak nabati lain seperti minyak kedelai dan minyak bunga matahari sehingga menyebabkan harga masih tinggi. Sementara produksi CPO masih stagnan.
“Kami memahami produksinya kurang bagus, masih stagnan. “Kami berharap dengan pemerintahan baru ini, pasar segera terpacu, terutama untuk segera menghilangkan hambatan-hambatan yang ada di PSR,” kata Eddy, dikutip (11/9/2024).
Untuk meningkatkan produktivitas CPO, Gapki mendorong penanaman kembali atau peremajaan tanaman kelapa sawit (PSR) tanah air agar sesuai dengan target pemerintah yang sebelumnya menargetkan 180.000 hektar per tahun.
“Mungkin kalau bisa dikurangi sedikit menjadi 150.000 hektar [tahun depan] maka kalau tercapai tahun depan harus kita tingkatkan lagi. Tidak ada kata lain, produktivitas harus kita tingkatkan dengan melakukan peremajaan,” jelasnya.
Sebelumnya, CEO ISTA Mielke Gmbh Thomas Mielke mengatakan harga CPO akan mengalami kenaikan pada tahun depan. Namun, terdapat potensi penurunan penggunaan biofuel karena pemilihan bahan baku selain CPO.
Dia mencontohkan, sejumlah industri biofuel di Amerika. dan Eropa mengalami tekanan pada kinerja keuangan. Brazil sebenarnya menunda mandat biodiesel sementara harga terus meningkat.
“Jika pemerintah Indonesia menerapkan program B40, maka harga minyak nabati seperti CPO dan kedelai akan naik setidaknya 10%-15% untuk memenuhi permintaan pangan dan sektor lainnya,” kata Mielke di IPOC 2024.
Dalam hal ini menyoroti produktivitas CPO Indonesia yang cenderung stagnan hingga tahun 2026. Selain itu, perkebunan kelapa sawit di Indonesia sedang dalam masa moratorium, meski ada juga yang sudah memasuki usia peremajaan sehingga berdampak pada penurunan hasil.
Mielke memperkirakan produsen canola, rapeseed, dan bunga matahari akan memanfaatkan kondisi kenaikan harga minyak nabati untuk memperluas wilayahnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel