Bisnis.com, JAKARTA – Berdasarkan Badan Pusat Statistik Finlandia (BPS), harga beras baik grosir maupun eceran pada Mei 2024 rata-rata mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.

Plt Direktur BPS Amalia A. Vidyasanti mengatakan deflasi besaran sebesar 3,11% (bln/kmtm) menjadi Rp13.471 per kg dari sebelumnya Rp13.902/kg. Secara tahunan, harga grosir beras mengalami kenaikan sebesar 10,71%.

“Secara besar-besaran, deflasi year-on-month sebesar 3,11% dan year-on-year sebesar 10,30%,” kata Amalia dalam pesan BPS, Senin (6 Maret 2024).

Ada juga penurunan harga di ritel. Amalia mengungkapkan di tingkat eceran beras terjadi deflasi sebesar 3,59% mtm atau Rp 14.541/kg dari sebelumnya Rp 15.082/kg. Inflasi beras tahunan sebesar 11,75%.

Di tingkat penggilingan, BPS melaporkan harga beras turun 4,41% mtm menjadi Rp12.438 per kg dari sebelumnya Rp13.012 per kg. Namun secara tahunan, harga beras di tingkat penggilingan mengalami kenaikan sebesar 10,71%.

Sementara itu, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani mengalami peningkatan baik bulanan maupun tahunan. Amalia mengungkapkan, harga GKP naik 2,73% menjadi Rp5.842 per kg pada Mei 2024 dari sebelumnya Rp5.686 per kg.

Secara year on year, harga GKP juga mengalami kenaikan sebesar 4,64% sejak Mei 2023 yang tercatat sebesar Rp 5.583 per kg.

Selanjutnya harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani akan turun pada Mei 2024. Namun harga GKG akan mengalami kenaikan secara tahunan.

BPS mencatat harga GKG turun 4,06% mtm menjadi Rp 6.676 per kg, naik 8,40% (y/y) dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp 6.158/kg.

Sebagai informasi, komoditas beras menjadi penyebab utama deflasi pada Mei 2024. Komoditas beras kembali mengalami deflasi sebesar 3,59 persen pada Mei 2024 dan menyumbang deflasi sebesar 0,15 persen mtm.

Setidaknya 29 provinsi mengalami deflasi beras, 1 provinsi stabil, dan 8 provinsi mengalami inflasi beras.

“Meski produksi beras mulai menurun, namun deflasi komoditas beras masih terjadi karena stok beras yang tersedia masih mencukupi,” tutupnya.

Periksa Google Berita dan Saluran WA untuk berita dan artikel lainnya