Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga indeks pasar (HIP) bahan bakar nabati (BBN) bioetanol untuk Agustus 2024 sebesar Rp 15.010 per liter.
Agus Kahiono Adi, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama (KLIK) Kementerian ESDM mengatakan, HIP BBN bioetanol mengalami penurunan sebesar Rp91 per liter dibandingkan Juli 2024 yakni Rp15.101. per liter.
“Harga ini berlaku mulai 1 Agustus 2024 sesuai surat Dirjen EBTKE No. T-2758/EK.05/DJE.B/2024 yang ditandatangani pada 24 Juli 2024,” ujarnya. Agus dalam siaran persnya, Kamis (1/8/2024).
Sedangkan perhitungan harga HIP BBN bbioetanol menggunakan rumus yang telah ditentukan yaitu (harga rata-rata molase KPB 3 bulan x 4,125 kg/L) + 0,25 US$/L. Jadi pada Agustus 2024, HIP bioetanol BBN dibanderol dengan harga Rp 15.010 per liter.
“Harga rata-rata molase KPB periode 15 Februari – 14 Juli 2024 adalah Rp 2.647/kg, konversi kurs menggunakan kurs tengah rata-rata Bank Indonesia periode 15 Juni – 14 Juli 2024 adalah Rp 16.359,” ujarnya. “
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kelautan dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandzaitan mengatakan, pemerintah kini tengah menjajaki kemungkinan pemberian subsidi baru untuk produk bahan bakar seperti bensin campuran bioetanol.
Kajian tersebut sejalan dengan usulan PT Pertamina (Persero) pada tahun lalu untuk melakukan penghentian atau penghentian bertahap produk bahan bakar dengan oktan rendah RON 90 atau Perlite dalam beberapa tahun ke depan.
Pertamina mempromosikan Pertamina 7% Ethanol Blended Gasoline (E7) atau Pertmax Green 92 sebagai bahan bakar minyak jenis khusus Penugasan Pertamina (JBKP) menggantikan Pertlite.
Artinya, anggaran kompensasi atau subsidi diusulkan untuk dialihkan ke Pertmax Green 92.
“[Bioetanol] masih bersubsidi, akan kita hitung, lalu kita bisa menyasar siapa saja yang berhak mendapat subsidi,” kata Luhut saat ditemui di Jakarta, Jumat (3/5/2024).
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel