Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penyediaan Pangan Nasional (Bapanas) mengindikasikan harga sapi, cabai merah, dan telur ayam di tingkat peternak berada pada harga murah.

Asisten Penyediaan dan Koordinasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa mengatakan, salah satu bahan pangan yang mengalami peningkatan di tingkat artisanal adalah rujak.

Meski bawang merah mengalami kenaikan, namun harganya masih di bawah harga eceran di tingkat produsen. Tercatat, harga rata-rata wijen nasional sebesar Rp16.470 per kilogram, sedangkan harga minyak pemerintah (HAP) sebesar Rp25.000-Rp30.000.

Menurut Ketut, pemerintah harus berperan dalam upaya penyesuaian harga barang, agar harga kursi di tingkat produsen kembali mendekati harga di tingkat produsen.

Ketut mengatakan, harga ayam potong sangat murah. Namun Bapanas memperkirakan harga ayam akan mengalami kenaikan.

“Dan ini harapan kita, karena beberapa waktu lalu harga ayam di tingkat produsen Rp 17.000, namun sekarang sudah mencapai level Rp 19.000,” kata Ketut dalam rapat khusus daerah untuk mengendalikan kenaikan tersebut. dalam harga barang. Senin. (14/10/2024).

Ketut menjelaskan, hal ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam melakukan penyesuaian harga di tingkat petani, agar harga tetap mendekati harga mati.

Bapanas juga mengatakan rata-rata harga telur ayam ras yang diundang di Tanah Air adalah Rp 24.060 per kilogram. Saat ini harga HAP telur ayam murni Rp 26.600 per kilogram.

“Yang harus kita fokuskan adalah harga telur ayam murni. Namun memang lebih rendah dibandingkan harga jual di tingkat produsen, namun kondisi grafiknya sudah berada di posisi atas, ujarnya.

Sedangkan cabai merah memiliki harga pangan terendah dengan rata-rata nasional Rp15.700 per kilogram. Padahal, rata-rata harga cabai merah di tingkat produksi berada pada kisaran Rp 22.000-Rp 29.400.

Oleh karena itu, menurutnya perlu adanya intervensi. Jika demikian, dampaknya adalah kenaikan harga. “Tapi kami berharap bisa mencapai kesetaraan harga di tingkat produsen juga,” ujarnya.

Ke depan, ia berharap harga di tingkat produsen mampu mencapai harga yang sesuai. “Ini sangat penting untuk menjaga produksi kami tetap berjalan,” ujarnya.

Saat ini, demi kestabilan anjloknya harga lada, Bapanas telah mengirimkan surat ke seluruh provinsi dan kabupaten/kota untuk menyiram lada di wilayah atau kantornya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA