Bisnis.com, Jakarta – Saham sejumlah emiten batu bara seperti INDY, PTBA, dan ADRO ditutup menguat pada sesi hari ini, Senin (7/10/2024). Para analis mengatakan stok batu bara menguat karena kenaikan biaya energi.

Berdasarkan data RTI Infocomm, saham PT Indika Energy Tbk. (INDY) menjadi saham batubara dengan harga tertinggi pada akhir sesi hari ini. Saham INDY ditutup menguat 5,01% di Rp 1.780 per saham.

Saham lain yang menguat, saham batu bara milik Harry Tano, PT MNC Energy Investments Tbk. (IATA). Saham IATA naik 4,76% ke Rp 44 per saham. Saham BUMN PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) pun tercatat menguat 3,34% ke Rp 3.090 per saham hari ini.

Selain itu, saham batu bara lainnya seperti BUMI juga menguat 2,96%, ADMR 1,99%, TOBA 1,72%, dan saham ADRO 1,57% pada sesi pertama hari ini. Begitu pula pada sesi I hari ini, saham GEMS menguat 1,03%, ITMG naik 1,15%, dan saham BSSR naik 1,3%.

Analis Stockbit Investments Hendrico Gani mengatakan indeks batubara Newcastle naik 5% menjadi US$149,6 per ton pada Jumat (4/10/2024) karena kenaikan harga minyak di tengah meningkatnya permintaan dari China dan India serta meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur. sedang

Kata Hendrico dalam penelitiannya, Senin (7/10/2024).

Ia mengatakan, meski terjadi penurunan produksi akibat hujan lebat, industri mengalami peningkatan konsumsi, dan China terus memperkuat harga batu bara. Selain itu, ekspektasi pemulihan ekonomi pasca pengumuman paket stimulus Bank Sentral Tiongkok (PBoC) juga mendukung kenaikan harga energi.

Penggunaan batu bara juga meningkat di India, yang melaporkan peningkatan pembangkit listrik tenaga batu bara sebesar 15% pada minggu lalu karena produksi energi terbarukan turun sebesar 16%.

Hendrico mengatakan kenaikan harga energi Newcastle kemungkinan akan memberikan prospek positif dalam jangka pendek bagi produsen batubara seperti ADRO, PTBA, ITMG, BYAN, HRUM, INDY dan BUMI.

“Di sisi lain, kami melihat indeks harga batu bara Indonesia tidak banyak mengalami kenaikan pada minggu lalu,” kata Hendrico.

Berdasarkan analisa Stockbite Securitas, kenaikan tertinggi batubara Indonesia dialami oleh kategori ICI5 yang naik 1,1% selama sepekan, sedangkan kenaikan terendah dialami oleh kategori ICI3 yang naik 0,05% dalam seminggu.

Menurut Hendrico, situasi tersebut bisa membuat kinerja keuangan emiten batu bara Indonesia tidak ada kaitannya dengan kenaikan Newcastle Coal Index belakangan ini.

__________

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel