Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Komisi VII DRC Sugen Suparwoto meminta pemerintah menghemat belanja masyarakat seiring meningkatnya subsidi bahan bakar minyak (BBM) seiring pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
Sugeng mengungkapkan, harga produksi BBM Pertalite mengalami kenaikan dari Rp 12.400 menjadi Rp 13.500 per liter. Angka tersebut lebih tinggi Rp3.500 dibandingkan harga jual di SPBU Pertamina yang masih ditetapkan Rp10.000 per liter.
“Pertalite dengan harga eceran Rp 10.000 [per liter], harga produksinya sekitar Rp 12.400. Bahkan, baru-baru ini akan meningkat menjadi sekitar Rp 3500. Jadi harga sebenarnya Rp 13.500,” kata Sugen seperti dikutip Antara, Selasa (2/7/2024).
Sugeng menilai selisih harga produksi dan harga jual memberikan beban besar bagi Pertamina, apalagi jika penyaluran Pertalite melebihi kuota yang ditetapkan pada 2024 yakni 31 juta kiloliter.
“Setiap liternya sekitar Rp 3.500 dikalikan 31 juta kiloliter. Ini adalah tujuan kami untuk Pertalīte pada tahun 2024 dan kemungkinan besar kami akan melampaui perkiraan saat ini bahkan hingga 32 juta kiloliter. Ini juga menjadi beban bagi korporasi seperti yang saya sampaikan tadi,” kata Sugen.
Tanpa Pertalite, solar juga mengalami permasalahan yang sama. Sugeng mengatakan, harga keekonomian solar saat ini mencapai Rp 12.100 per liter, sedangkan harga jual di SPBU hanya Rp 6.800 per liter. Padahal, subsidi pemerintah hanya Rp1.000 per liter.
“Energi surya juga mendapat kendala besar karena subsidi solar kita ditetapkan Rp1.000 hingga Rp3.000, tapi pemerintah justru menetapkan Rp1.000 per liter. Sugang.
Melihat kondisi tersebut, dia pun meminta pemerintah serius mengusut subsidi BBM. Perlu dilakukan penyelidikan untuk menyelesaikan permasalahan subsidi yang tampaknya semakin membebani APBN.
Ia juga meminta pemerintah mempertimbangkan proyek mercusuar yang dampaknya lebih kecil terhadap masyarakat.
“Seperti sebelumnya, misalnya proyek mercusuar dan lain sebagainya dibatalkan, menandakan dampaknya akan segera dramatis,” kata Sugen.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel