Bisnis.com, JAKARTA – Bank PT Danamon Indonesia Tbk (BDMN) optimis bisnis kartu kreditnya sukses tahun ini meski persaingan ketat dari pembayar. Bank Danamon sendiri telah mempersiapkan syarat untuk bersaing di sektor kredit tanpa jaminan dengan mengakuisisi portofolio Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI). 

Manajer bisnis pinjaman konsumen Bank Danamon, Enriko Sutarto mengatakan, perseroan menargetkan pertumbuhan bisnis kartu kredit sebesar 15% hingga 20% pada tahun ini. Sedangkan pada kuartal II tahun 2024, bisnis kartu kredit Bank Danamon tumbuh pada kisaran 10% hingga 15%. Perseroan optimis target pertumbuhan bisnis kartu kredit dapat tercapai.

“Karena ada dukungan terhadap inisiatif pengembangan portofolio Standard Chartered,” ujarnya pada Upacara Pembukaan dan Konferensi Pers DXPO Danamon, Kamis (18 Juli 2024).

Bank Danamon menyelesaikan akuisisi SCBI pada akhir tahun 2023. Bank Danamon resmi mengambil alih portofolio bisnis konsumer SCBI, seperti kartu kredit hingga Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Ia meyakini peluang pertumbuhan transaksi kartu kredit pada tahun ini terbuka lebar. Pada saat yang sama, Bank Danamon akan meningkatkannya melalui berbagai cara.

“Pada dasarnya kami melihat di pasar kami didukung oleh fitur-fitur yang dapat diandalkan pada kartu kredit,” kata Enrico. Inisiatif portofolio Standard Chartered juga membuka peluang cross-selling.”

Bank Danamon juga memanfaatkan ekosistem pemegang saham pengendali asal Jepang, Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. (MUFG).

Meski demikian, Bank Danamon meyakini akan ada beberapa tantangan dalam mengembangkan bisnis kartu kreditnya di tahun ini. “Jika melihat tantangannya, segmen kartu kredit hanya sebatas segmen yang mempunyai kemampuan membayar,” ujarnya. Pada saat yang sama, banyak orang yang belum menerjemahkan sumber daya perbankan secara umum.”

Selain itu, industri kartu kredit kini menghadapi persaingan dari pembayar, dimana pembayar menyasar pasar yang relatif tidak mempunyai rekening bank. 

Bank Danamon juga menyiapkan strategi untuk bersaing dengan para pembayar. Misalnya Bank Danamon yang memiliki kartu kredit Danamon Paylight yang bekerja sama dengan Mastercard.

“Batas kecil memberi keleluasaan kepada nasabah dagang,” ujarnya. Ini merupakan solusi pilihan tambahan bagi masyarakat di luar pembayar yang banyak terdapat di masyarakat.”

Di industri, berdasarkan statistik sistem pembayaran dan infrastruktur pasar keuangan (SPIP) Bank Indonesia (BI), nilai transaksi kartu kredit mengalami peningkatan sebesar 5,09% secara tahunan (year-on-year) menjadi Rp 36,12 triliun per Maret 2024. Angka kredit juga meningkat 14,13% YoY menjadi 36,73 juta transaksi.

Sementara itu, jumlah kartu kredit yang beredar pada Maret 2024 mencapai 18,13 juta kartu, meningkat 4,31% dibandingkan Maret 2023 sebanyak 17,38 juta.

Namun, industri paylater berkembang lebih pesat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah pembiayaan yang ditangguhkan mencapai Rp6,13 triliun hingga Maret 2024. Naik 23,90% year on year.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel